Ketua MPR Ahmad Muzani mendorong Polri untuk melakukan evaluasi psikologis rutin bagi anggota kepolisian yang memegang senjata api. Dorongan ini datang setelah terjadi beberapa kasus penembakan oleh polisi belakangan ini, seperti kasus polisi menembak polisi di Solok Selatan dan polisi menembak siswa SMK di Semarang. Muzani mengungkapkan bahwa evaluasi tersebut perlu dilakukan karena kondisi psikologis anggota kepolisian yang memegang senjata api dapat berubah akibat faktor tertentu. Walaupun demikian, dia menyerahkan sepenuhnya kepada Polri untuk menentukan kurun waktu pengecekan psikologis anggota kepolisian. Muzani juga menyatakan belasungkawa atas kasus penembakan polisi terhadap polisi dan siswa SMK yang terjadi belakangan ini. Kasus penembakan oleh polisi terhadap polisi di Solok Selatan telah menimbulkan korban, sedangkan kasus penembakan oleh polisi terhadap siswa SMK di Semarang juga menimbulkan luka. Kapolrestabes Semarang mengklaim bahwa penembakan dilakukan saat hendak membubarkan tawuran. Dadang, pelaku penembakan di Solok Selatan, telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan dengan ancaman hukuman mati.