BeritaNasional.ID, LUMAJANG JATIM – Proyek Pemeliharaan Jaringan Irigasi Boreng dan Perkuatan Sayap Bendung Boreng di Kabupaten Lumajang, dengan nilai anggaran Rp1,2 miliar dari APBD 2024 melalui Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Provinsi Jawa Timur, menuai sorotan publik. Proyek ini dikerjakan oleh CV. Bumi Lestarindo dan berlokasi tak jauh dari proyek tanggul sungai (DAM) Gambiran, namun berbeda kontraktor.
Hal tersebut disampaikan ketua LSM AMPEL (Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan) sa’at melakukan investigasi lapangan, dirinya mengungkapkan adanya dugaan kejanggalan terkait pelaksanaan proyek.
“Proyek ini lokasinya dekat dengan pekerjaan DAM Gambiran yang masih berjalan, tapi dikerjakan oleh kontraktor yang berbeda. Ini menjadi tanda tanya, karena seolah berada dalam satu kompleks,” ungkap Arsyad.
Dalam pantauannya, Arsyad juga mencatat bahwa papan informasi proyek sempat tidak terlihat di lokasi. Namun, setelah melaporkan hal ini kepada PU SDA Kabupaten Lumajang, Prabowo—kepala dinas terkait—mengirimkan foto via WhatsApp yang menunjukkan papan proyek telah terpasang, meski kemudian diketahui bahwa posisinya berpindah tempat, serta papan nama terlihat sudah rusak.
“Ada, Cak, papan informasi proyeknya. Bahkan lengkap dengan titik koordinatnya,” kata Arsyad membacakan balasan pesan WhatsApp dari Prabowo Kepala UPT PU SDA provinsi
Arsyad juga menyoroti kualitas pengerjaan proyek yang dinilai kurang memenuhi standar mutu. Menurutnya, hasil pekerjaan terlihat kurang maksimal dan perlu evaluasi lebih lanjut.
“Kualitas pekerjaannya tampak kurang bagus dan tidak memenuhi standar mutu,” tambahnya.
Menanggapi laporan tersebut, Kepala PU SDA Kabupaten Lumajang, Prabowo, berjanji akan segera melakukan inspeksi ke lapangan untuk memastikan kondisi sebenarnya.
“Saya sudah berusaha melaporkan hal ini, dan pihak PU SDA Kabupaten Lumajang mengatakan akan melakukan cross-check ke lapangan,” ujar Arsyad.
Disisi lain Direktur pelaksana CV. Bumi Lestarindo Rudi saat di konfirmasi terkait pelaksanaan pekerjaan mengakui bahwa pekerjaan tersebut di kerjaan berdua dengan salah satu kontraktor di Lumajang.
Lanjut Rudi, anggaran yang di gunakan dari SDA Provinsi, untuk plengsengan tidak pakai raen namun di cor.
“SDA provinsi, ben kethok alus bahasane ms,” jawabnya
Lebih jauh dijelaskan Rudi, pelengsengan tak mengunakan batu raen melainkan langsung di cor.
“Langsung di cor ga pake raen,” lanjutnya
Namun, ketika di tanya lebih jauh terkait berapa item pekerjaan, serta sempat di soal terkait kualitas pekerjaan memilih bungkam tak menjawab pertanyaan melalui pesan washapnya.
Transparansi dan mutu pengerjaan menjadi hal yang di tuntut oleh masyarakat sehingga pekerjaan tersebut menjadi hal sangat bermanfaat bagi masyarakat, tidak hanya menjadi hal yang diduga hanya menghabiskan anggaran saja. (Rochim/Bernas)
URL Copied