Prabowo Subianto

HomeBeritaIran Mendadak Memperlihatkan Rudal Baru yang tidak Terdeteksi, Kesiapannya untuk Menyerang Israel?

Iran Mendadak Memperlihatkan Rudal Baru yang tidak Terdeteksi, Kesiapannya untuk Menyerang Israel?

TEHERAN – Garda Revolusi Iran mengumumkan pada Jumat bahwa angkatan lautnya telah menyiapkan rudal jelajah baru yang dilengkapi dengan hulu ledak berdaya ledak tinggi dan tidak terdeteksi. Pengumuman tersebut dilakukan seiring kekhawatiran akan terjadinya perang besar-besaran di Timur Tengah setelah Iran berjanji untuk membalas pembunuhan Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas Palestina di Teheran pada 31 Juli.

“Di dunia sekarang ini Anda harus kuat untuk bertahan hidup, atau menyerah. Tidak ada jalan tengah,” kata komandan tertinggi Garda Revolusi, Mayor Jenderal Hossein Salami seperti dilansir Reuters. “Sejumlah besar rudal jelajah telah ditambahkan ke armada angkatan laut Garda Revolusi. Rudal-rudal baru ini memiliki kemampuan hulu ledak berdaya ledak tinggi yang tidak terdeteksi dan dapat menyebabkan kerusakan parah serta menenggelamkan sasaran mereka,” tambahnya.

Angkatan Laut Garda Revolusi juga menyatakan bahwa berbagai jenis sistem rudal jarak jauh dan menengah, drone pengintai, dan radar angkatan laut telah ditambahkan ke armadanya. “Sistem ini merupakan salah satu senjata antipermukaan dan bawah permukaan paling mutakhir di angkatan laut Garda Revolusi,” ujarnya.

Iran memiliki salah satu program rudal terbesar di Timur Tengah, dan menganggap senjata tersebut sebagai kekuatan pencegah dan pembalasan penting terhadap AS dan Israel jika terjadi perang. Kantor Direktur Intelijen Nasional AS mencatat bahwa Iran dipersenjatai dengan rudal balistik dalam jumlah terbesar di kawasan.

Media Iran, Tasnim, melaporkan pernyataan terbaru Komandan Angkatan Darat Iran yang menegaskan bahwa rezim Israel pasti akan menerima balasan atas pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran. Komandan Angkatan Darat juga memperingatkan bahwa rezim Zionis akan menerima “respon yang pasti dan tegas” atas kejahatan dan serangan pembunuhan tersebut.

Menurutnya, aktivitas “geng kriminal rezim Zionis” menunjukkan bahwa Israel menyadari seberapa cepat kehancuran mereka dan sedang berusaha untuk bertahan hidup. Ismail Haniyeh syahid dalam operasi Israel di Teheran pada tanggal 31 Juli saat menghadiri upacara pelantikan presiden baru Iran.

Pemimpin Revolusi Islam Ali Khamenei telah memperingatkan rezim Israel akan “tanggapan keras” atas pembunuhan Haniyeh, dan menyebutnya sebagai tugas Republik Islam untuk membalas dendam atas darah pemimpin perlawanan Palestina.