Prabowo Subianto

Prabowo Subianto Janji Program Kesejahteraan Sentuh Anak-anak di Seluruh Indonesia

Jakarta – Presiden terpilih Prabowo Subianto berjanji bahwa program untuk kesejahteraan di pemerintahannya akan menyentuh seluruh anak-anak Indonesia. Hal ini dikatakan Prabowo saat menghadiri...
HomekesehatanKementerian Kesehatan Prioritaskan Kesehatan Jiwa Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis – Sehat...

Kementerian Kesehatan Prioritaskan Kesehatan Jiwa Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis – Sehat Negeriku

Jakarta, 26 Juli 2024

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah memulai program residensi dokter spesialis di Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSPPU). Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis di Indonesia.

Salah satu fokus utama dalam program residensi ini adalah menjaga kesehatan jiwa dokter. Dokter dengan kesehatan jiwa yang baik dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien, mengurangi kemungkinan kesalahan, dan cenderung tidak meninggalkan profesi.

Kemenkes ikut serta dalam menjaga kesehatan jiwa dan membangun ketahanan dokter, karena mereka akan menjadi dokter masa depan yang melayani masyarakat.

Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono percaya bahwa kesehatan jiwa dokter yang baik akan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

“Kita dibentuk untuk menjadi dokter terbaik. Kementerian Kesehatan akan berusaha membentuk dokter yang sehat dan ahli di bidangnya,” ujar Prof. Dante dalam sambutannya pada Seminar Internasional “Membentuk Masa Depan melalui Kolaborasi Kemenkes dan Accreditation Council of Graduate Medical Education (ACGME) dalam Memperkuat Program Residensi Medis di Indonesia”, di Jakarta, 23 Juli 2024.

Chief of Staff dan Chief Education Officer ACGME Dr. Timothy Brigham juga menegaskan pentingnya kesehatan jiwa dokter agar mereka dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pasien.

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2017 menunjukkan bahwa penyebab utama kematian di kalangan residen pria di Amerika Serikat antara tahun 2000-2014 adalah bunuh diri, sedangkan pada residen wanita adalah kanker, diikuti oleh bunuh diri. Tingkat bunuh diri tertinggi terjadi pada tahap awal residensi.

ACGME mempertahankan persyaratan utama dan melakukan berbagai inisiatif untuk mendukung kesehatan jiwa dalam pendidikan spesialis. Persyaratan program tersebut antara lain adalah batas jam kerja yang ditetapkan dan standar lingkungan yang bebas dari diskriminasi, pelecehan, dan perundungan. Selain itu, survei tahunan nasional residen/fellow menjadi komponen inti dari akreditasi ACGME.

Sementara itu, inisiatif yang digagas ACGME, seperti pendanaan “Back to Bedside”, kolaborasi dengan National Academy of Medicine Action Collaborative on Clinician Well-being and Resilience, serta berbagi pengetahuan dan praktik terbaik bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dokter.

Pemerintah, melalui Kementerian Kesehatan, menyelenggarakan program residensi dokter spesialis ini bekerja sama dengan Accreditation Council of Graduate Medical Education (ACGME).

Dari 38 provinsi di Indonesia, 30 provinsi mengalami kekurangan pasokan dokter spesialis, dan 38% Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tidak memiliki tujuh tipe spesialis dasar.

Dengan tingkat produksi dokter spesialis saat ini, diperlukan waktu lebih dari 10 tahun untuk mengatasi kekurangan ini. Selain itu, distribusi dokter spesialis tidak seimbang, dengan 59% terkonsentrasi di Pulau Jawa.

Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan ACGME untuk memastikan keberhasilan program residensi berbasis rumah sakit. Kolaborasi ini merupakan bagian penting dari transformasi sistem kesehatan di Indonesia.

Berita ini disampaikan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi hotline Halo Kemenkes di nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, dan alamat email [email protected].

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik

dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid

Source link