BANDA ACEH – Iron Dome adalah sistem pertahanan udara terbaik yang dimiliki oleh Israel dalam menghadapi berbagai serangan udara. Selama menghadapi serangan roket dan rudal Hamas, Israel mengklaim mampu bekerja dengan efektif melumpuhkan hampir semua serangan.
Namun, beberapa waktu lalu, Iron Dome Israel hancur di tangan Hizbullah dalam salah satu serangan roket. Serangan tersebut merupakan kali pertama Iron Dome mengalami kehancuran akibat serangan roket.
Iron Dome yang hancur berada di pos terdepan Israel di Ramot Naftali dekat perbatasan Lebanon. Menurut informasi yang beredar, Iron Dome berhasil dihancurkan oleh salah satu rudal lansiran Iran yang dinamai Almas.
IDF sampai saat ini masih belum memberikan komentar terkait dengan kehancuran Iron Dome akibat serangan roket Hizbullah. Keberhasilan Almas menghancurkan Iron Dome menjadi salah satu penyemangat bagi Hizbullah dalam penyerangannya ke wilayah Israel.
Selain menggunakan Almas, Hizbullah juga telah mulai meluncurkan rudal terbaru yang dikirimkan oleh Iran. Rudal yang dinamai Sayyad 2 digunakan oleh Hizbullah dalam menghadang pesawat tempur F-16 Israel di Mayadeen.
Penggunaan rudal ini menyusul serangan udara yang dilakukan oleh Israel ke wilayah Lebanon dan serangan terbaru yang dilancarkan ke wilayah selatan Lebanon pada Kamis pagi. Pesawat Israel saat ini mengebom kota Beit Yahoun di selatan Lebanon, serta daerah sekitar kota Al-Adisa, Kunin, dan Sadiqin.
Sebuah roket juga jatuh di Kiryat Shmona di utara Israel pada Kamis malam yang merusak beberapa fasilitas publik dan rumah warga. Menghadapi serangan Hizbullah, Israel memanggil 50.000 tentara cadangan tambahan sebagai persiapan.
Hizbullah juga menghantam habis wilayah Dataran Tinggi Golan pada Selasa, 4 Juni, yang menyebabkan kebakaran hebat. Serangan rudal juga menargetkan pertemuan pasukan militer Israel di wilayah utara Palestina yang diduduki.
Permukiman Israel di Bar’am di wilayah pendudukan utara juga menjadi target serangan Hizbullah pada hari Selasa. Dalam serangan tersebut, dilaporkan bahwa sebanyak 17 tentara Israel terluka dalam operasi perlawanan selama 24 jam terakhir. []