Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendesak pihak Kepolisian untuk mengungkap sepenuhnya sejumlah kasus orang tua yang merekam aksi pencabulan terhadap anak kandung mereka sendiri. Ketua KPAI Ai Maryati Solihah menduga bahwa dua kasus ibu yang melakukan pencabulan terhadap anaknya memiliki keterkaitan dengan temuan 2.100 tayangan video porno anak-anak dan jaringan jual-beli video cabul.
“Kepolisian harus mengungkap sepenuhnya kasus ini, bukan hanya menyalahkan, bahkan masyarakat mengecam ibu ini,” kata Ai seperti dilaporkan detikcom pada Jumat (7/6). “Ada kemungkinan eksploitasi yang sebenarnya bisa menjadi industri pornografi dengan memanfaatkan orang-orang yang tidak berdaya ini,” lanjutnya, merujuk pada kondisi ekonomi pelaku kedua kasus tersebut.
Ai juga menyebut temuan 2.100 tayangan video porno anak-anak yang dilakukan oleh satu orang dan membuat grup di media sosial. Ai menekankan bahwa peredaran uang dari kasus tersebut mencapai ratusan juta dalam satu tahun.
KPAI menilai bahwa ada pola yang sama dari dua kasus ibu yang merekam aksi cabul terhadap anak mereka, yaitu pelaku berasal dari kelompok ekonomi sulit dan minim pengetahuan soal kekerasan seksual terhadap anak. Ai menambahkan bahwa dua kasus tersebut menambah daftar kasus eksploitasi seksual terhadap anak yang diterima KPAI dalam tiga tahun terakhir.
Setidaknya ada dua kasus terlapor dugaan ibu cabuli anak kandung dalam beberapa hari terakhir, yakni di Tangerang Selatan dan Bogor. Kasus pertama terjadi di Tangerang Selatan, di mana seorang ibu ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anak kandungnya.
Polisi juga menangani kasus serupa di Bogor, di mana seorang ibu ditangkap atas dugaan pencabulan terhadap anak kandungnya. Polisi kini sedang memburu pemilik akun Facebook yang memerintahkan pembuatan konten dalam dua kasus tersebut.
Jika Anda mengalami, melihat, mendengar, dan mengetahui tindak kekerasan atau pelecehan terhadap perempuan dan anak, hubungi SAPA via telepon 129 atau melalui WhatsApp 08111-129-129.