Perusahaan asal China, Yadea, menggelar seremoni peletakan batu pertama untuk pabrik baru mereka di Karawang, Jawa Barat. Pabrik ini akan menjadi pabrik pertama Yadea di Indonesia dan yang kedelapan di seluruh dunia. Di Asia Tenggara, pabrik ini akan menjadi yang terbesar dan direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2026.
General Manager Perusahaan Manufaktur Yadea Indonesia, Wang Jinlong, menyampaikan bahwa mereka berencana mencapai 40 persen tingkat komponen dalam negeri (TKDN) tahun ini dan berharap bisa mencapai di atas 90 persen pada tahun 2027. Pabrik ini akan berdiri di lahan seluas 27 hektare dan memiliki kapasitas produksi tahunan sebanyak tiga juta unit kendaraan listrik.
Total investasi yang diperkirakan untuk fasilitas di Indonesia dari tahun 2024 hingga 2028 sebesar 150 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp2,4 triliun. Pabrik ini tidak hanya akan memproduksi kendaraan untuk pasar lokal, namun juga akan melakukan ekspor ke negara-negara seperti Malaysia, Thailand, dan Timor Timur.
Pabrik baru Yadea akan menggunakan teknologi produksi mutakhir dengan menggunakan sistem konveyor gantung perintis untuk produksi real-time dan sesuai permintaan. Penggunaan jalur perakitan otomatis dan pengelasan robotik akan memastikan proses produksi yang cepat dan efisien, sehingga sepeda motor listrik dapat diproduksi hanya dalam 35 detik.
Pada tahun 2023, Yadea mencapai penjualan global sebanyak 16,5 juta unit dan telah menjadi merek kendaraan roda dua listrik terlaris di dunia selama tujuh tahun berturut-turut. Yadea telah melayani lebih dari 80 juta pelanggan di lebih dari 100 negara dengan jaringan lebih dari 40 ribu pengecer di seluruh dunia.
Hingga saat ini, Yadea telah merakit produknya di fasilitas rekanan Indomobil Group di Cikarang, Jawa Barat. Namun, semua produksi akan dipindahkan ke pabrik baru di Karawang setelah rampung.