Prabowo Subianto

HomeOtomotifPenyebab penjualan mobil bekas elektrik belum begitu bergairah

Penyebab penjualan mobil bekas elektrik belum begitu bergairah

Pedagang kendaraan bekas roda empat menilai bahwa penjualan kendaraan bekas di segmen elektrik belum menunjukkan gairah yang positif karena masih banyak ketakutan yang menghantui. “Dari banyak konsumen yang kami tanyai, mereka belum antusias untuk membeli mobil listrik,” kata pemilik Handy Autos Yudha Panggih kepada ANTARA, Selasa.

Menurutnya, tren kendaraan listrik yang masih baru ini menjadi alasan mengapa calon konsumen di segmen kendaraan bekas lebih memilih kendaraan konvensional daripada kendaraan listrik. Survei yang dilakukan oleh Handys Autos juga menyebutkan bahwa ketakutan terhadap daya jangkau dan pengisian baterai yang memakan waktu masih menjadi hambatan utama.

Sehingga kendaraan listrik yang dijualnya cenderung mengendap di dalam garasi penjualannya untuk waktu yang cukup lama. Kebanyakan konsumen hanya penasaran dan bertanya-tanya tentang kendaraan berbasis baterai tersebut.

“Jika kita tanya kepada konsumen yang datang, mereka masih memikirkan fasilitas SPKLU yang belum memadai, harus menaikkan watt, sehingga ada pengeluaran tambahan di luar kendaraan itu sendiri,” jelas Yudha.

Untuk mengatasi kekhawatiran akan penambahan biaya, PLN berkomitmen untuk memberikan berbagai kemudahan kepada para pengguna kendaraan listrik di Indonesia. Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), Edi Srimulyanti, mengatakan bahwa PLN akan memberikan diskon bagi mereka yang ingin menambah daya listrik di rumah untuk kendaraan listrik.

“Jika daya listrik di rumah untuk kendaraan listrik tidak mencukupi, kami akan memberikan diskon bagi mereka yang ingin memasang daya baru atau menambah daya,” kata Edi Srimulyanti di Jakarta, Senin.

Tidak hanya itu, PLN juga memberikan diskon 30 persen bagi pengguna kendaraan listrik yang melakukan pengisian di jam-jam tertentu. “Kendaraan listrik yang melakukan pengisian di rumah antara pukul 10 malam hingga 5 pagi akan mendapat diskon 30 persen,” ujar Edi.

Dengan langkah-langkah ini, konsumen kendaraan listrik di Indonesia diharapkan tidak lagi khawatir terkait infrastruktur dan fasilitas pendukung lainnya.Selain itu, ini juga diharapkan dapat mendukung ekosistem kendaraan listrik yang semakin berkembang di Indonesia.

Source link