PT Honda Prospect Motor (HPM) memperkenalkan nilai tambah dalam mobil Jepang di tengah persaingan produk otomotif yang semakin ketat dengan adanya penawaran produk kendaraan dari China yang bersaing dalam spesifikasi dan lebih terjangkau harganya.
“Kami memberikan nilai tambah, mulai dari keandalan hingga layanan purnajual, termasuk servis dan nilai jual yang bagus,” kata Direktur Penjualan, Pemasaran, dan Purnajual PT HPM, Yusak Billy di Sentul International Circuit, Bogor, Jawa Barat, pada hari Minggu.
Di Indonesia, di mana produk otomotif Jepang telah lama mendominasi, produk mobil China juga mulai mendapatkan pengakuan dan diterima oleh konsumen karena menawarkan fitur lebih lengkap dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan mobil Jepang.
Menanggapi hal ini, Billy mengatakan bahwa harga mobil buatan Jepang di Indonesia sebanding dengan nilai yang akan diterima konsumen dalam hal kualitas produk, layanan purnajual, dan nilai jual kembali.
“Mobil Jepang tidak mahal. Konsumen tidak perlu khawatir karena nilai yang kami berikan sangat tinggi bagi mereka,” ujar Billy.
Beberapa merek mobil Tiongkok yang sudah dikenal di Indonesia antara lain Wuling, Chery, DFSK, Haval, Maxus, NETA, dan BYD.
Produsen mobil China juga sudah menunjukkan keseriusan mereka dalam meningkatkan layanan purnajual di Indonesia. Selain produsen China, perusahaan otomotif asal Vietnam, VinFast, juga telah mulai melirik pasar Indonesia.
Penulis: Pamela Sakina
Editor: Maryati
Hak cipta © ANTARA 2024