Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri mengklaim harga beras di pasaran akan kembali normal sebelum bulan Ramadan yang akan datang pada bulan Maret. Hal itu disampaikan oleh Kasatgas Pangan Polri Brigjen Whisnu Hermawan setelah melakukan inspeksi mendadak di Gudang Beras Bulog, Jakarta Utara, pada Kamis (22/2).
Whisnu mengatakan kegiatan tersebut dilakukan untuk mengecek ketersediaan beras di lapangan karena kenaikan harga di pasaran sudah mencapai angka ratusan ribu rupiah.
“Dalam sidak hari ini, kita lihat Bulog telah menyalurkan hampir 13 ton beras ke ritel-ritel modern melalui food station 3 ribu ton. Artinya 1-2 hari ini akan dibanjiri oleh beras di pasar-pasar atau di toko-toko ritel modern,” ujarnya.
Ia memastikan dari hasil sidak tersebut, pasokan beras impor sudah mulai masuk ke gudang Bulog di berbagai daerah. Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk tidak khawatir dan melakukan panic buying.
“Kami mendapatkan data di seluruh Indonesia bahwa beras banyak dan tentunya masyarakat tidak perlu khawatir. Karena kita sudah masuk beras-beras impor dari luar negeri yang secara bertahap memenuhi gudang-gudang Bulog di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Whisnu mengakui bahwa dalam beberapa hari terakhir proses distribusi beras terhambat karena bencana banjir di beberapa lokasi. Namun, ia telah mengerahkan tim khusus untuk mengawal proses penyaluran logistik beras dari gudang ke pasar. Whisnu menjamin harga beras di pasaran akan turun dalam waktu dekat sebelum bulan puasa.
“Hilirnya kosong, kita cek di Bulog ternyata banyak, ini tinggal tergantung dengan distribusi saja. Makanya di Cipinang kita lihat sudah turun harganya. Tinggal di pasar-pasar turunannya mungkin 1-2 hari akan turun juga. Mudah-mudahan dalam minggu depan semua sudah normal kembali,” ucap Whisnu.