GAZA — Pada hari Ahad (14/1/2024) Perang Israel-Hamas memasuki hari ke-100. Ini adalah perang paling mematikan dan terlama Israel di Palestina sejak negara itu didirikan pada tahun 1948 dan belum ada tanda-tanda perang akan berakhir.
Israel mengumumkan perang sebagai balasan atas serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu. Israel mengklaim bahwa dalam serangan itu, Hamas membunuh 1.200 orang dan menculik 240 lainnya.
Israel merespons serangan itu dengan serangan udara intensif selama satu pekan ke Gaza yang dikuasai Hamas, lalu memperluasnya dengan serangan darat. Tel Aviv mengatakan tujuan operasi militer mereka adalah untuk menghancurkan Hamas dan membebaskan para sandera.
Sementara sebagian sandera sudah dibebaskan selama gencatan senjata selama satu pekan pada akhir November, masih lebih dari 100 sandera yang ditawan Hamas di Gaza. Operation militer Israel menimbulkan kehancuran yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza.
Namun, setelah lebih dari tiga bulan, Hamas belum berhasil ditumpas dan para sandera yang tersisa masih ditahan. Militer Israel menyatakan bahwa perang diperkirakan akan terus berlangsung sepanjang 2024.
Serangan pada 7 Oktober buta dan mengguncang kepercayaan masyarakat Israel pada pemimpin mereka. Meski ada dukungan kuat untuk operasi militer, masyarakat Israel sangat trauma dengan peristiwa itu.
Masyarakat Israel hampir setiap hari mengenang peristiwa 7 Oktober di mana beberapa orang dibunuh di rumah dan di festival musik, sementara beberapa anak kecil dan orang lanjut usia diculik. Poster dengan foto orang-orang yang masih disandera ditempel di jalan-jalan, dengan pesan “Membawa Mereka Pulang.”
Stasiun televisi Israel memberikan banyak liputan tentang perang tersebut. Namun tidak ada simpati atau pembahasan tentang korban tewas dari pihak Palestina yang dibombardir selama tiga bulan. Tidak ada tayangan mengenai krisis kemanusiaan di Gaza.
Perubahan akibat perang lebih buruk bagi Gaza dan masyarakat Palestina yang tinggal di sana. Kini daerah itu hampir tidak dikenali.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan total korban tewas dalam serangan Israel mencapai 23 ribu lebih, lebih 1 persen dari populasi Palestina sebelum perang. Lebih dari 80 persen terpaksa mengungsi, dan puluhan ribu orang tinggal berdesak-desakan di tenda-tenda pengungsi di daerah kecil di selatan Gaza yang juga ditembaki Israel.
