PARIS – Penulis Prancis pemenang Nobel Sastra 2022, Annie Ernaux, telah menandatangani petisi “Strike Germany”. Petisi ini menyerukan pemboikotan acara kebudayaan Jerman, termasuk festival dan pameran, karena negara tersebut mendukung Israel dan menekan suara pro-Palestina di sana.
Menurut penyelenggara, petisi Strike Germany telah mengumpulkan lebih dari seribu tanda tangan. “Annie Ernaux telah menandatangani petisi Strike Germany,” kata seorang juru bicara perusahaan penerbit Jerman, Suhrkamp Verlag, Selasa (16/1/2024), dikutip dari laman Al Arabiya.
Juru bicara tersebut menambahkan bahwa publikasi dan pertunjukan karya Ernaux tidak terdampak oleh gerakan boikot Strike Germany. Kabar tentang partisipasinya dalam Strike Germany pertama kali dilaporkan oleh surat kabar Jerman, Rheinische Post.
Awal pekan ini, penulis asal Bosnia dan Serbia pemenang European Union Prize for Literature, Lana Bastasic, memutuskan untuk mengakhiri kontraknya dengan penerbit Jerman, S Fischer. Bastasic menuduh S Fischer gagal bersikap vokal mengenai penderitaan warga Palestina di Gaza. “S Fischer diam saja mengenai sensor yang sistematik dan sistemik yang terjadi di Jerman,” katanya.
Dalam surel kepada The Guardian, Bastasic mengatakan bahwa kontrak yang dia putuskan dengan S Fischer adalah untuk novel terbarunya yang masih dalam tahap pengerjaan. “Saya meninggalkan cukup uang untuk bertahan hidup selama setahun,” kata Bastasic.
Sementara itu, seorang juru bicara S Fischer mengatakan bahwa Bastasic telah mengakhiri kontraknya pada Desember tahun lalu. “Kami menghormati keputusannya dan sedang melakukan pembicaraan konstruktif dengan agensinya,” katanya, dikutip dari The Guardian, Senin (15/1/2024).
Jerman merupakan salah satu negara Barat yang menyuarakan dukungan kepada Israel ketika perang di Gaza pecah pada 7 Oktober 2023. Jerman bahkan akan membela Israel dalam kasus dugaan genosida di Gaza yang sedang disidangkan Mahkamah Internasional (ICJ).
Juru bicara Pemerintah Jerman, Steffen Heberstreit, telah mengumumkan bahwa negaranya secara tegas menolak tuduhan genosida terhadap Israel. Berlin menilai tudingan itu tidak memiliki dasar apa pun. “Oleh karena itu kami akan berbicara sebagai pihak ketiga dalam sidang utama di Mahkamah Internasional,” kata Heberstreit.
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, mengaitkan dukungan tanpa syarat negaranya kepada Israel dengan tanggung jawab historis Jerman atas Holocaust, yakni pembantaian Yahudi oleh Nazi pada Perang Dunia II.
Sumber: Republika.