Home Berita Ternyata Saya Tidak Primitif, Melainkan Kokoh dan Canggih

Ternyata Saya Tidak Primitif, Melainkan Kokoh dan Canggih

0

Sebagai upaya untuk memberangus milisi pembebasan Palestina, Hamas, tentara Israel (IDF) dilaporkan berusaha mematikan gerakan mereka dengan melumpuhkan jaringan infrastruktur terowongan.

Upaya terbaru, setelah beberapa upaya dengan bom dan bahan peledak gagal, IDF melakukan pembanjiran terowongan menggunakan air laut.

Pada tahap awal, upaya ini dilaporkan berhasil dilakukan, air laut sukses merayap ke terowongan.

Namun, upaya Israel untuk menggenangi terowongan dengan air laut sepertinya sudah diketahui oleh Hamas. Selain karena Israel dan Amerika Serikat (AS) sudah mengumumkan rencana ini, Hamas juga telah memperhitungkan ancaman bagi aset berharganya.

Pejabat senior Hamas, Osama Hamdan mengatakan bahwa terowongan tersebut dibangun untuk menahan banjir. Dia menegaskan bahwa rencana Israel untuk membanjiri air laut ke dalam infrastruktur bawah tanah tersebut telah dipertimbangkan.

Hamdan menambahkan bahwa jaringan bawah tanah adalah bagian integral dari perjuangan milisi perlawanan Palestina dan berbagai konsekuensi serta serangan yang diperkirakan akan terjadi telah dipertimbangkan.

Terkait klaim kecanggihan jaringan dan struktur terowongan dari Hamas, pihak Israel juga telah mengakui kecanggihan tersebut. Pemberitaan Newsweek, 29 November 2023, melaporkan pengakuan seorang perwira insinyur IDF yang kagum atas luasnya terowongan yang digunakan oleh gerakan Hamas Palestina di Gaza.

Terowongan tersebut merupakan pusat strategi militer Hamas dan menjadi sasaran utama pasukan Israel selama perang. Struktur terowongan tersebut sangat kokoh dan keterkejutannya bahwa terowongan ini begitu kuat.

Saat awal perang, para pejabat Israel mengatakan bahwa tentara IDF dalam keadaan apa pun tidak boleh mencoba masuk ke terowongan. Namun dalam beberapa kasus, para pemikir perang IDF terpaksa harus masuk terowongan untuk memeriksa, menganalisis, dan menemukan solusi menghancurkan jaringan infrastruktur tersebut.

Setelah menelaah, insinyur IDF tersebut menarik kembali penilaiannya atas terowongan Hamas yang sempat dia sangka sebagai infrastruktur primitif. Jauh dari itu, terowongan Hamas adalah infrastruktur canggih yang memang dibangun secara cermat dan penuh perhitungan.

Jalur Gaza telah lama dikenal sebagai tuan rumah jaringan bawah tanah yang luas, bahkan sejak masa pendudukan Israel selama hampir empat dekade. Ketika Hamas mengambil alih wilayah tersebut pada tahun 2007, jaringan terowongan ini berkembang secara signifikan.

Terowongan adalah lifeline bagi Hamas. Ketika Israel menguasai Jalur Gaza, operasi dilakukan terhadap para penyelundup di terowongan ini. Barang-barang tersebut semakin menjadi sumber kehidupan bagi mereka setelah Israel pergi.

Exit mobile version