Vladimir Putin mendorong perempuan di Rusia untuk memiliki delapan anak atau lebih dan membentuk keluarga besar, di tengah tingginya jumlah korban tewas akibat invasi di Ukraina.
Dalam pidatonya di forum Dewan Rakyat Rusia Sedunia di Moskow pekan lalu, Putin mengatakan peningkatan populasi akan menjadi “tujuan kami untuk beberapa dekade mendatang”.
“Banyak masyarakat kita yang mempertahankan tradisi keluarga yaitu membesarkan empat, lima anak, atau lebih,” kata Putin dikutip Independent.
“Ingatlah bahwa di keluarga Rusia, nenek dan nenek buyut kami memiliki 7 sampai 8 anak. Mari kita lestarikan dan hidupkan kembali tradisi ini. Memiliki banyak anak, keluarga besar, harus menjadi norma, cara hidup bagi seluruh masyarakat Rusia,” ujarnya.
Putin sendiri diketahui hanya punya dua anak dari mantan istrinya Lyudmila, yakni Maria Vorontsova dan Katerina Tikhonova.
Meski demikian, rumor di kalangan pers Rusia menyebut Putin sebenarnya punya banyak keturunan dari perselingkuhannya dengan jutawan Stevlana Krivonogikh dan pesenam peraih medali emas Olimpiade, Alina Kabaeva.
Invasi Rusia ke Ukraina telah berlangsung sejak Februari 2022, dan kini sudah memasuki musim dingin kedua. Rusia pada September lalu menyebut akan mengerahkan lebih dari satu juta tentara cadangan.
Awal bulan ini, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan jumlah tentara Rusia yang tewas di Ukraina kemungkinan mencapai 300 ribu orang.
Invasi ini menyebabkan sekitar 820 ribu sampai 920 ribu orang meninggalkan Rusia. Dampak lainnya, Rusia juga mengalami kekurangan tenaga kerja yang parah dan menyebabkan perlambatan ekonomi akibat sanksi yang dikenakan oleh negara-negara Barat.
Demi meningkatkan angka kelahiran di Rusia, Putin sebelumnya sudah mengucurkan berbagai insentif pemerintah bagi individu yang memiliki anak, termasuk imbalan finansial bagi keluarga yang memiliki lebih dari satu anak. Namun upaya ini disebut belum membuahkan hasil. (*)