Home Berita Netanyahu: Nyali Mantan PM Israel Terus Menciut

Netanyahu: Nyali Mantan PM Israel Terus Menciut

0

Mantan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert mengatakan bahwa keadaan mental dan emosional Benjamin Netanyahu semakin terganggu setelah Hamas berhasil menembus keamanan Israel pada 7 Oktober 2023. Menurut Olmert, Netanyahu salah dalam menghitung situasi, dengan menyiapkan diri untuk mengambil alih kendali keamanan Gaza untuk jangka waktu yang tidak terbatas setelah perang berakhir.

“Netanyahu telah kehilangan keberanian. Dia sudah hancur secara emosional, itu sudah pasti,” kata Olmert kepada Politico.

Ia juga percaya bahwa kondisi mental Netanyahu saat ini telah menimbulkan ancaman dan bencana, bukan hanya bagi Palestina tetapi juga bagi Israel sendiri.

Sementara itu, jumlah tentara Israel yang tewas di Gaza utara terus bertambah, seiring dengan bertambahnya jumlah warga Palestina yang gugur akibat serangan Israel. Dilaporkan bahwa seorang tentara Israel tewas dan dua lainnya terluka dalam pertempuran Selasa malam di Gaza utara. Sejak invasi darat, setidaknya 31 tentara Israel telah tewas, dan totalnya sudah lebih dari 1.600 tentara Israel yang tewas sejak 7 Oktober 2023.

Protes mendukung gencatan senjata untuk menyelamatkan warga Gaza terus berlangsung di seluruh dunia pada hari Senin dan Selasa. Di Ramallah, Tepi Barat, warga Palestina turun ke jalan untuk mendukung para jurnalis di Gaza. Sedikitnya 37 wartawan telah tewas dalam serangan Israel sejak 7 Oktober, menurut Komite Perlindungan Wartawan pada hari Senin.

Protes pro-Palestina lainnya diadakan di Beirut, Lebanon dan di New York City, Amerika Serikat, di mana sekelompok orang berbaris melintasi Jembatan Brooklyn. Di Tokyo, Jepang, para pendukung Palestina berkumpul untuk memberikan dukungan pada hari Selasa, menjelang pertemuan para menteri luar negeri G7.

Di pertemuan para menteri luar negeri G7 di Tokyo, Jepang, isu perang di Gaza mendominasi pembahasan. Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa menyatakan bahwa dalam situasi yang semakin memburuk, komunikasi yang erat di antara G7 sangat penting. “Kami berharap untuk melihat pernyataan bersama dari kelompok ini dan kesamaan pandangan dalam isu Timur Tengah,” kata Kamikawa.

Kamikawa menegaskan bahwa bagi Jepang, prioritasnya adalah meningkatkan situasi kemanusiaan di Gaza. Ia juga ingin revitalisasi perundingan perdamaian di Timur Tengah di tengah konflik di Gaza.

Sumber: Republika

Exit mobile version