Pintu masuk ke penjara Gilboa di Israel utara, Senin, 6 September 2021. Gaza — Hamas dan Israel setuju untuk melakukan gencatan senjata. Sebagai syarat gencatan senjata, Hamas berencana melepaskan 50 sandera perempuan dan anak-anak dengan imbalan perempuan dan anak-anak Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel, menurut laporan Aljazirah, Selasa (21/11/2023).
Selain mengajukan syarat pertukaran sandera dengan tahanan Palestina, Hamas juga menginginkan lebih banyak bantuan memasuki wilayah kantong yang terkepung. “Karena melihat masuknya bantuan ke Gaza sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tawanan,” ujar pejabat senior Hamas Izzat al-Rishq kepada Aljazirah.
Saat ini warga Palestina ditahan di sejumlah penjara di Israel. Mengutip laporan Aljazirah, sebelum Hamas melakukan serangan mendadak ke wilayah Israel pada 7 Okober lalu, tercatat ada sekitar 5.200 warga Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Setelah peristiwa 7 Oktober, pasukan Israel telah menangkap sedikitnya 2.960 orang Palestina dalam sejumlah penggerebekan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Di antara mereka yang ditangkap setidaknya ada 95 perempuan dan 37 jurnalis.
Tak hanya orang dewasa saja yang ditangkap dan ditahan di penjara Israel. Menurut kelompok hak asasi manusia, saat ini terdapat lebih dari 200 anak Palestina yang ditahan di penjara Israel, termasuk 26 anak yang berada dalam tahanan administratif.
Sebagian besar tahanan Palestina ini ditahan berdasarkan undang-undang dan perintah militer yang mengizinkan penahanan tanpa proses pengadilan atau tuntutan.