spot_img

Prabowo Subianto

Efek Negatif Jika Matikan Mesin Motor Matic dengan Standar

Saat ini, kebanyakan motor dilengkapi dengan fitur Side Stand Switch yang berfungsi untuk melindungi mesin dan memberikan keamanan tambahan saat standar samping diturunkan. Namun,...
HomeBeritaBanyak Warga Israel Menggunakan Obat Anti-Depresan Saat Perang dengan Hamas

Banyak Warga Israel Menggunakan Obat Anti-Depresan Saat Perang dengan Hamas

Penggunaan obat resep untuk mengobati depresi dan trauma meningkat pesat setelah perang Gaza dimulai, menurut laporan organisasi perawatan kesehatan Israel.

Clalit Health Services, sebuah Organisasi Manajemen Kesehatan (HMO) yang merawat lebih dari separuh warga Israel dan 80 persen warga yang tinggal di wilayah yang dilanda perang, melaporkan bahwa jumlah resep obat untuk mengatasi kondisi tersebut naik 11 persen antara bulan September dan Oktober.

Peningkatan ini tercermin dalam resep obat psikiatri dan penenang yang diberikan. Termasuk antidepresan dan obat anti-kecemasan dari keluarga SSRI (Cipralex, Lustral, Prozac, dan sejenisnya), serta obat-obatan dari keluarga benzodiazepin (seperti Xanax, Kolonopin, Loriven, dan lainnya).

Menurut HMO, sebagian besar kasus baru diresepkan obat untuk penggunaan jangka pendek, terutama untuk mengurangi kecemasan, dan belum tentu sebagai solusi jangka panjang. Sementara itu, pembelian obat bebas dan suplemen nutrisi di apotek juga meningkat, termasuk beberapa yang didasarkan pada bahan alami, untuk relaksasi dan pengurangan stres.

Maccabi Health Services, sebuah HMO yang mengasuransikan sekitar 2,6 juta warga Israel, melaporkan bahwa jumlah resep obat anti-depresan, trauma, dan penenang meningkat 20 persen selama bulan-bulan pertama perang.

Dr. Tali Shmueli, kepala psikiater Maccabi, mengatakan bahwa tidak semua pasien yang mengunjungi dokter akan pulang dengan resep. Ada beberapa yang hanya perlu konseling atau terapi. Ada juga yang akan diarahkan untuk menggunakan obat penenang alami yang tidak membuat ketagihan atau efek samping, namun tetap membantu untuk jangka waktu tertentu.

Shmueli menyatakan bahwa Maccabi berusaha untuk tidak memberikan obat psikiatri secara langsung, asumsi bahwa sebagian besar kasus yang didapatkan disebabkan oleh kecemasan jangka pendek, bukan kecemasan kronis.

Reaksi awal seperti konseling, terapi, dan alat relaksasi seringkali cukup untuk memberikan kelegaan kepada pasien. Namun, dalam kasus-kasus di mana pasien benar-benar tidak berfungsi, mereka akan diberikan resep obat.

Obat untuk kecemasan dan depresi memang efektif, namun juga memiliki kekurangan. Sebagai contoh, obat dari golongan SSRI tidak langsung terasa khasiatnya, dan penggunaan obat penenang jangka panjang dari keluarga benzodiazepin dapat menyebabkan toleransi dan kecanduan.

Sumber:
Republika