Kelompok milisi Houthi Yaman melancarkan serangan drone ke Israel pada Selasa (31/10/2023). Sebelum Houthi, Israel telah menerima serangan dari kelompok Hizbullah Lebanon.
“Drone ini milik negara Yaman,” kata Abdelaziz bin Habtour, Perdana Menteri pemerintah Houthi ketika ditanya tentang serangan drone ke wilayah Eilat di Israel Selatan, seperti yang dikutip oleh laman Al Arabiya.
Houthi adalah kelompok yang terlibat dalam konflik sipil di Yaman. Sejak 2014, mereka berhasil menguasai sebagian besar wilayah Yaman, termasuk ibu kota, Sanaa. Habtour mengatakan bahwa Houthi merupakan bagian dari poros perlawanan terhadap Israel terkait eskalasi pertempuran di Gaza.
Habtour mengungkapkan bahwa Houthi akan segera merilis pernyataan terperinci tentang keterlibatan mereka dalam perlawanan terhadap Israel. Militer Israel sebelumnya melaporkan adanya intrusi pesawat musuh yang memicu sirene peringatan di daerah Eilat, sebuah kota resor di Laut Merah. Juru Bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Daniel Hagari, mengatakan bahwa tidak ada ancaman dan bahaya di kawasan tersebut.
Israel sebelumnya menuduh Houthi bertanggung jawab atas serangan drone pada Jumat (27/10/2023) pekan lalu. Militer Israel mengatakan bahwa pesawat tempur mereka berhasil mencegat drone tersebut yang menuju wilayah Israel Selatan. Puing-puing serangan itu dilaporkan mengenai sebuah bangunan di resor Taba di Sinai dan mengakibatkan enam orang terluka.
Pada tanggal 19 Oktober 2023, Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) melaporkan menembak jatuh tiga rudal jelajah serangan darat dan sejumlah drone yang ditembakkan oleh Houthi. AS menduga rudal dan drone tersebut diarahkan menuju wilayah Israel.
Selain Houthi, kelompok Hizbullah Lebanon juga secara berkala melancarkan serangan udara ke Israel. Serangan tersebut mulai dilakukan sejak pertempuran antara Hamas dan Israel pada 7 Oktober 2023. Houthi dan Hizbullah adalah dua kelompok yang sama-sama mendapatkan dukungan dari Iran.
Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan bahwa negaranya tidak tertarik terlibat perang dengan musuh lain selain Hamas. Meskipun mengetahui adanya serangan berkala dari kelompok Hizbullah Lebanon, dia menegaskan bahwa Israel tak ingin memperluas perang.
Sejauh ini, lebih dari 8.300 warga Gaza tewas akibat serangan Israel yang dimulai sejak 7 Oktober 2023. Sementara itu, lebih dari 21.000 orang luka-luka. Agresi Israel juga menyebabkan lebih dari 1 juta warga Gaza menjadi pengungsi.
Sumber: Republika