Hamas telah mengumumkan bahwa pasukan mereka siap untuk menghadapi serangan Israel dengan kekuatan penuh. Pernyataan ini datang setelah serangan udara dan darat Israel yang meluas terhadap Gaza yang telah menyebabkan meningkatnya jumlah korban jiwa.
Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, dilaporkan telah terlibat dalam pertempuran dengan pasukan Israel di Beit Hanoun di timur laut Gaza dan juga di wilayah Al-Bureij.
Hamas menyatakan bahwa Brigade Al-Qassam dan pasukan pejuang Palestina lainnya siap sepenuhnya menghadapi agresi Israel dengan kekuatan penuh dan mencegah Israel masuk ke Gaza.
Hamas juga yakin bahwa mereka mampu mengatasi pasukan Israel dalam pertempuran ini dan menantang Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, atas kemampuan militer Israel.
Sebelumnya, Hamas melaporkan bahwa pasukan mereka bertempur melawan pasukan Israel di beberapa area dekat perbatasan Israel setelah serangan mereka terhadap Gaza meningkat.
Israel menyatakan bahwa serangan udara mereka telah menghancurkan terowongan Hamas dan infrastruktur lainnya. Namun, Hamas membantah tudingan bahwa mereka menggunakan rumah sakit sebagai persembunyian.
AS menyatakan bahwa mereka tidak menentang penundaan serangan Israel untuk memberikan bantuan kemanusiaan, bahan bakar, dan listrik ke Gaza. Namun, AS juga menegaskan bahwa mereka mendukung hak Israel untuk membela diri.
Pada tanggal 27 Oktober 2023, Majelis Umum PBB secara mayoritas mendukung resolusi yang menyebutkan perlunya gencatan senjata bagi kemanusiaan, akses ke Gaza, serta perlindungan terhadap warga sipil. Resolusi ini didukung oleh 121 negara, sedangkan 14 negara, termasuk Israel dan AS, menolaknya.
Sumber: Republika, Reuters
