Wakil Perdana Menteri Inggris, Oliver Dowden, mengumumkan bahwa Cina telah menerima undangan dari Inggris untuk menghadiri pertemuan kecerdasan buatan global pada pekan depan. Namun, belum ada informasi mengenai siapa yang akan menghadiri pertemuan tersebut.
Pertemuan tersebut diadakan oleh Inggris pada tanggal 1 dan 2 November, yang akan dihadiri oleh perwakilan perusahaan-perusahaan kecerdasan buatan, pemimpin politik, dan pakar. Mereka akan membahas risiko yang timbul dari kecerdasan buatan dan membentuk konsensus internasional mengenai pengembangan yang aman.
Saat ini, Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi, berada di Washington untuk mempersiapkan kemungkinan pertemuan antara Presiden Joe Biden dan Presiden Xi Jinping bulan depan. Oleh karena itu, belum diketahui siapa yang akan mewakili Cina dalam pertemuan kecerdasan buatan tersebut.
Inggris dan Cina memiliki sejarah kolaborasi yang panjang dalam bidang teknologi dan kecerdasan buatan. Namun, hubungan ini belakangan menjadi lebih kompleks dan kompetitif karena kedua negara berusaha menjadi pemimpin global dalam bidang tersebut.
Cina telah melakukan investasi yang signifikan dalam penelitian dan pengembangan kecerdasan buatan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2017, pemerintah Cina merilis Rencana Pengembangan Kecerdasan Buatan Generasi Berikutnya, dengan tujuan menjadikan Cina sebagai pemimpin global dalam bidang kecerdasan buatan pada tahun 2030. Sejak itu, Cina telah menjadi pemain utama dalam industri tersebut, dengan perusahaan-perusahaan Cina mengembangkan dan menerapkan teknologi kecerdasan buatan di berbagai sektor seperti kesehatan, keuangan, dan manufaktur.
Di sisi lain, Inggris juga memiliki basis penelitian kecerdasan buatan yang kuat dan menjadi rumah bagi sejumlah perusahaan terkemuka di dunia. Namun, pemerintah Inggris belum secepat Cina dalam berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan teknologi tersebut. Pada tahun 2018, pemerintah Inggris meluncurkan Strategi Kecerdasan Buatan Nasional dengan tujuan menjadikan Inggris sebagai pemimpin global dalam bidang tersebut, namun belum ada tingkat investasi yang memadai untuk mencapai tujuan tersebut.
Meskipun terdapat perbedaan investasi ini, Inggris dan Cina terus melakukan kolaborasi dalam berbagai proyek kecerdasan buatan. Keduanya telah menandatangani sejumlah perjanjian penelitian bersama dalam bidang tersebut, dan beberapa perusahaan Cina juga telah mendirikan operasi di Inggris.