Badai salju melanda seluruh Mongolia tengah sejak Jumat (3/11/2023). Menurut laporan badan penanggulangan bencana Mongolia yang dikutip oleh kantor berita Cina, Xinhua, cuaca buruk ini telah menewaskan delapan orang dan satu orang masih dinyatakan hilang. Pada Senin (6/11/2023), Xinhua melaporkan bahwa tim penyelamat sedang mencari 46 orang setelah badai salju tersebut.
Badai salju yang melanda Mongolia tengah telah mengakibatkan kerusakan dan gangguan besar. Beberapa wilayah dilaporkan mengalami putusnya listrik dan sinyal telekomunikasi, sementara seluruh transportasi di daerah tersebut terhenti.
Pemerintah Mongolia telah berusaha mengambil langkah-langkah untuk mengatasi dampak buruk dari badai salju ini. Mereka telah mendirikan pusat komando darurat di ibukota Ulan Bator dan menyediakan bantuan darurat kepada warga yang terdampak.
Badai salju yang terjadi di Mongolia tengah ini merupakan peristiwa cuaca ekstrem yang jarang terjadi di negara tersebut. Meskipun Mongolia dikenal dengan musim dingin yang ekstrim, namun badai salju sebesar ini adalah hal yang tidak biasa.
Pihak berwenang dan tim penyelamat terus bekerja keras untuk menyelamatkan korban yang masih terjebak dalam badai salju ini. Mereka berusaha menemukan orang yang masih hilang dan memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
Badai salju ini juga menjadi peringatan bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan persiapan menghadapi kondisi cuaca yang tidak menentu. Pemerintah Mongolia juga diharapkan melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap infrastruktur untuk mengurangi kerugian yang ditimbulkan oleh bencana alam seperti ini di masa depan.
Dalam kondisi ini, solidaritas dan bantuan dari negara-negara tetangga dan masyarakat internasional sangat diharapkan. Kerjasama dalam penanggulangan bencana menjadi kunci utama dalam mengatasi dampak buruk dan membantu pemulihan yang cepat bagi warga yang terkena dampak.