Prabowo Subianto

HomeBeritaKorea Utara Mengutuk Amerika Serikat karena Mencari Alternatif Sanksi Nuklir dari PBB

Korea Utara Mengutuk Amerika Serikat karena Mencari Alternatif Sanksi Nuklir dari PBB

Korea Utara menembakkan dua rudal balistik ke laut di lepas pantai timurnya beberapa jam setelah kapal selam bertenaga nuklir AS tiba di Korea Selatan. Korea Utara mengutuk Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain karena mencari alternatif dari panel pemantau PBB yang memberlakukan sanksi terhadap Pyongyang. Duta Besar Korea Utara untuk PBB Kim Song mengeluarkan pernyataan yang mengecam Seoul, Washington, Tokyo, dan 47 negara lain yang bersama-sama menyerukan analisis objektif dan independen terkait sanksi anti-Korea Utara setelah mandat panel ahli berakhir akibat veto Rusia.

“Kekuatan musuh mungkin akan membentuk panel ahli kedua dan ketiga di masa depan, namun mereka semua pasti akan mengalami kehancuran seiring berjalannya waktu,” katanya dalam pernyataan yang disiarkan oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara. Utusan Korea Utara menegaskan bahwa berakhirnya panel pemantau adalah sebuah penghakiman yang didasarkan pada sejarah terhadap organiasi ilegal dan alat bagi AS dan negara Barat lainnya untuk menghilangkan hak negara berdaulat.

Selama kunjungannya ke Seoul bulan lalu, Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield mengatakan, AS akan bekerja sama dengan Korea Selatan untuk mencari alternatif dari panel para ahli, bahkan di luar sistem PBB. Dewan Keamanan PBB gagal mengadopsi resolusi baru untuk memperluas mandat panel ahli yang bertugas memantau sanksi tahunan terhadap Korea Utara karena Rusia menggunakan hak veto. Kegagalan tersebut berpotensi melemahkan upaya global untuk mengekang ancaman nuklir dan rudal Pyongyang.