Chery Exeed Sterra ET adalah kendaraan bertenaga hybrid yang baru saja diumumkan di China dengan klaim jarak tempuh hingga 1500 km, berkat teknologi baterai baru dari CATL.
Menurut laporan dari CarNewsChina yang dikutip oleh Drive, Exeed Sterra ET adalah kendaraan produksi pertama di dunia yang menggunakan teknologi baterai litium fosfat (LFP) generasi baru dari CATL, produsen baterai terbesar di dunia.
Teknologi ini memungkinkan SUV besar ini memiliki jarak tempuh yang jauh, sehingga mampu bersaing dengan SUV bertenaga diesel dengan ukuran yang sama.
Exeed Sterra ET dibangun di atas platform listrik E0X Chery yang baru, memiliki panjang 4.995 mm dengan jarak sumbu roda 3.000 mm dan lebar 1.500 mm. Ukurannya mirip dengan Mazda CX-70 hybrid, namun lebih kecil dari SUV Tiggo 8 milik Chery sendiri.
Ada dua versi Sterra yang akan ditawarkan di pasar China, yakni versi baterai-listrik dan ‘EREV’ (Extended Range Electric Vehicle). EREV menggunakan mesin bensin dan motor listrik, dimana mesin bensin hanya digunakan untuk mengisi ulang paket baterai.
Sementara Sterra yang hanya bertenaga listrik memiliki jarak tempuh 400 km, Sterra EREV diklaim mampu menempuh jarak 1.500 km sebelum perlu mengisi bahan bakar.
SUV Chery menggunakan mesin bensin 1.5L empat silinder turbocharged yang menghasilkan daya 195kW, untuk mengisi daya baterai 32kWh, dengan teknologi 400 volt yang menggerakkan dua motor listrik.
Menurut Chery, Sterra ET bisa menempuh jarak hingga 200 km hanya dengan tenaga listrik. CATL merencanakan untuk menjadi produsen baterai terbesar di dunia pada tahun 2023.
Saat ini, BYD adalah pemasok baterai terbesar kedua di belakang CATL dan baru-baru ini meluncurkan teknologi baterai Blade generasi kedua dengan jarak tempuh 1.000 km dengan sekali pengisian daya.
Sebagai informasi, jarak 1.500 km yang ditawarkan oleh Sterra EREV lebih dari cukup untuk melakukan perjalanan dari Jakarta ke Lombok.