Sejumlah pemuda mengangkat tangan mereka untuk menunjukkan kepada polisi bahwa mereka tidak membawa senjata selama operasi anti-geng di lingkungan Portail di Port-au-Prince, Haiti, pada Kamis (29/2/2024).
WASHINGTON — Kepala Bantuan PBB Martin Griffiths minggu lalu, mengumumkan pengalokasian dana darurat sebesar 12 juta dolar AS (sekitar Rp 190,7 miliar) untuk Haiti. Dana tersebut bertujuan untuk mengatasi situasi yang mengerikan di negara tersebut.
“Kekerasan geng yang tidak berhenti telah menyebabkan 50 ribu orang mengungsi, sementara lima juta orang mengalami kelaparan akut dan menimbulkan kerusakan pada sistem kesehatan yang sudah rapuh. Dana ini akan membantu mitra bantuan untuk mencapai mereka yang paling terdampak,” tulisnya di media sosial.
Haiti telah dilanda konflik internal sejak pertengahan 2021, ketika beberapa kelompok geng mengambil alih infrastruktur secara kekerasan untuk merebut kekuasaan. Bantuan medis sudah tidak tersedia lagi, dan kelaparan melanda karena pasokan makanan hampir habis.
Pada 18 Maret 2024, kerusuhan terjadi ketika kelompok geng menyerang lingkungan kelas atas yang sebelumnya damai di ibu kota Haiti, menewaskan setidaknya belasan orang.
Ribuan orang telah tewas dalam konflik tersebut, dan ratusan ribu lainnya meninggalkan negara itu. Kelompok geng juga membakar kantor polisi, menyerbu bandara, dan membebaskan 4.000 narapidana dari dua penjara terbesar di Haiti.
Sumber: Antara, Anadolu