Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka merespons sindiran Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang mengibaratkan majunya Gibran sebagai cawapres seperti sopir truk pemicu kecelakaan di Gerbang Tol Halim. Hasto menilai keduanya sama-sama belum cukup dewasa dalam menghadapi masalah.
“Ikut Pak Hasto lah. Terima kasih untuk masukannya,” kata Gibran di Masjid Besar Zayed Solo, dikutip detikJateng Sabtu (30/3) malam.
Gibran kemudian mengucapkan terima kasih kepada Hasto saat ditanya soal pernyataan yang menyebut PDIP khilaf saat mengusung Gibran pada Pilkada Solo 2020.
“Terima kasih Pak Hasto. Ya mohon maaf Pak Hasto,” ujar Gibran. Sindiran Hasto yang mengibaratkan Gibran seperti sopir truk kecelakaan di Gerbang Tol Halim disampaikan dalam diskusi ‘Sing Waras Sing Menang’ yang disiarkan secara daring, Sabtu (30/3). Hasto awalnya bicara supremasi hukum kini luntur karena pencalonan Gibran sebagai cawapres yang menentang batas usia capres-cawapres.
Hasto menilai sikap kedewasaan yang belum tercapai dalam kasus tersebut. Dia lalu mengambil contoh seperti sopir truk yang mengalami kecelakaan di tol Halim, di mana berusia 17 tahun dan belum memiliki SIM.
“Hasto menilai hal tersebut contoh ketika hanya berorientasi pada hasil. Hasto mengatakan mengemban jabatan tertentu tanpa sikap kedewasaan yang belum tercapai akan berbahaya.”
Hasto menilai usia Gibran belum mencukupi untuk menjalan persoalan yang kompleks tersebut. Menurutnya, sesuatu yang tidak ideal hanya akan menciptakan kerusakan.
Bagaimana kita mendidik anak-anak kita, bagaimana pelajaran agama bisa diterima, pendidikan budi pekerti agama bisa diterima, ketika ada di tingkat nasional hal-hal yang tidak bisa jadi gambaran sesuatu yang ideal, ini yang akan menciptakan kerusakan itu,” tambah Hasto.