Baru-baru ini Denny Sumargo mengungkapkan fakta di balik konten YouTube miliknya. Awalnya, Denny Sumargo mengakui bahwa ia senang membaca buku sejarah, termasuk topik agama Islam. Dikenal bahwa Denny Sumargo sering berdiskusi dengan pengguna media sosial tentang agama Islam.
Tidak dapat dipungkiri bahwa hal tersebut membuatnya dapat menghasilkan banyak keuntungan dari konten-konten berbau agama Islam.
“Dengan demikian, saya sering mengajukan pertanyaan-pertanyaan saya kepada para netizen, sambil mencari adsense,” kata Denny Sumargo dalam podcast PWK yang dikutip pada Senin (18/3/2024).
Praz Teguh yang menjadi pembawa acara itu juga tidak menampik bahwa konten Islami selalu banyak ditonton orang dan menghasilkan keuntungan yang besar.
“Iklan Islam luar biasa,” kata Praz Teguh.
“Wah, sangat luas, itulah mengapa saya mencintai Islam,” jawab Denny Sumargo.
Denny Sumargo merasa tertarik untuk merespons berkah yang ia terima dari konten-konten Islami.
Salah satu upaya yang dilakukannya adalah dengan memberikan edukasi tentang kebaikan ajaran agama Islam. Dengan begitu, ia berkomitmen untuk menyebarkan pengetahuan Islami melalui berbagai platform media sosial.
“Islam memberi saya banyak rezeki, itulah mengapa saya harus menjadikan Islam sebagai agama yang baik,” kata Denny Sumargo.
Denny Sumargo mengakui bahwa ia sering menerima pesan tidak menyenangkan dari sebagian netizen yang menganggapnya menjual konten agama. Meskipun demikian, Denny tidak menyangkal bahwa ia memang sering menjual konten yang berkaitan dengan agama. Namun, dia menegaskan bahwa pendekatannya adalah dengan menyajikan ajaran agama dengan perspektif yang positif dan mendalam.
“Ada yang mengirimkan DM yang kurang menyenangkan karena dianggap menjual konten agama, jadi seperti dikatakan ‘Bang kontenmu jual agama’, ya nggak apa-apa, saya jual agama memang kenapa? Maksud saya, saya jual agama dengan perspektif yang baik,” kata Denny Sumargo.
“Tapi jujur, kalau misalnya kita membahas agama lain, harus diakui bahwa dari pandangan saya, secara viewer tidak terlalu banyak. Tapi saya tetap berusaha seimbang, misalnya mengundang pastor, dan itu tidak banyak yang menonton, lebih banyak jika kontennya berisi tentang Islam,” tutupnya.