Militer Korea Selatan pada hari Selasa (13/2/2024) menyatakan kesiapannya untuk memberikan balasan yang besar-besaran dalam menanggapi setiap provokasi yang dilakukan oleh Korea Utara. Pernyataan tersebut disampaikan oleh juru bicara Kepala Staf Gabungan (JCS) Kolonel Lee Sung-jun dalam konferensi pers rutin karena adanya peningkatan ketegangan dengan serangkaian uji coba senjata baru yang dilakukan oleh Pyongyang.
“Militer kami siap untuk merespons provokasi artileri dari Korea Utara, sambil terus memantau pengembangan senjatanya dan meningkatkan kemampuan pencegahan dan respons kami,” ujar Lee.
Korea Utara mengumumkan pengembangan peluncur roket ganda dan sistem kontrol balistik dengan kaliber 240 mm untuk memperkuat persenjataannya. Militer Korea Selatan secara real-time mendeteksi dan memantau uji coba senjata oleh Korea Utara pada hari Ahad (11/2/2024) dan telah menganalisis spesifikasi senjata tersebut bersama dengan Amerika Serikat.
Lee menyatakan bahwa informasi tentang uji coba senjata tersebut tidak segera dirilis oleh pihak militer karena peluncur roket tersebut tidak termasuk dalam lingkup pengungkapan sebagaimana diuraikan dalam protokolnya. JCS biasanya hanya mengungkap uji coba rudal balistik dan senjata utama Korea Utara.
Korea Utara melakukan uji coba tembakan beberapa peluncur roket ke arah Laut Kuning dari daerah dekat kota pelabuhan Nampho di bagian barat pada hari Ahad. Sistem peluncur roket ganda 240 mm milik Korea Utara diketahui dikerahkan di dekat perbatasan, sehingga menimbulkan potensi ancaman terhadap wilayah ibu kota Korea Selatan yang lebih luas.
Uji coba terbaru tersebut dilakukan hanya beberapa hari menjelang ulang tahun mendiang pemimpin Kim Jong-il, hari libur besar yang jatuh pada Jumat. Namun menurut JCS, sejauh ini belum terdapat gerakan khusus dari militer Korea Utara.
Korea Utara telah meningkatkan ketegangan di Semenanjung Korea dengan uji coba senjata pada tahun baru ini, termasuk peluncuran rudal jelajah dari laut dan darat, serta penembakan artileri ke perairan dekat perbatasan laut antara Korea bagian barat.
Sumber: Antara, Yonhap (Sumber: Republika)