Civitas academica Universitas Syiah Kuala (USK), Aceh yang terdiri dari guru besar dan dosen menyampaikan sikap dan mengkritik pemerintah di tengah kontestasi Pemilu 2024.
Sikap tersebut dibacakan oleh Prof Akhyar Hasan, Prof Nurdin Saidi dan Zahratul Idami di Lapangan Tugu Darussalam, USK, Jumat (9/2).
Salah satu poin maklumat tersebut yaitu mengingatkan penyelenggara negara dan pemerintah untuk tidak memanfaatkan institusi, sumber daya negara dan pemerintahan untuk memenuhi kepentingan politik dan golongan.
“Mereka juga mengajak masyarakat terlibat langsung guna memastikan pemilu berjalan secara jujur, adil dan bebas guna menghasilkan pemimpin yang berintegritas dan mendapatkan legitimasi dari rakyat,” ujarnya.
Prof. Abubakar, guru besar USK, menyatakan bahwa sikap ini murni dari diri sendiri tanpa campur tangan pihak lain. Mereka datang secara personal untuk menyampaikan rasa batinnya, bahwa mereka ingin negeri ini baik dan pemilihan kepemimpinan ke depan berjalan jujur dan adil.
Ia juga membantah adanya tekanan dari pihak lain yang membuat pernyataan sikap civitas academica USK telat dari kampus-kampus lain di Indonesia. Menurutnya, lambat bukan berarti tidak, sama sekali tidak ada tekanan.