Warga Palestina sedang mencari jasad dan korban di antara reruntuhan rumah keluarga Al Shawa yang hancur akibat serangan udara di Gaza pada tanggal 25 Oktober 2023.
Brigade Al-Qassam, yang merupakan bagian dari kelompok pejuang Hamas, mengklaim bahwa mereka telah meluncurkan roket sebagai balasan terhadap serangan Israel. Salah satu roket tersebut ditembakkan dan menghantam daerah di dekat Tel Aviv.
Akibat rentetan roket yang ditembakkan dari Gaza, setidaknya enam orang mengalami luka-luka, terutama di wilayah tengah Israel pada Rabu malam tanggal 25 Oktober 2023.
Menurut situs berita Times of Israel, roket-roket tersebut menghantam wilayah Rishon Lezion, Petah Tikva, Bat Yam, dan Rosh Ha’ayin di Israel tengah, yang dekat dengan kota Tel Aviv.
Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata dari Hamas, menyatakan bahwa mereka telah menghantam daerah-daerah di sekitar Tel Aviv, Israel tengah, dengan roket-roket tersebut sebagai tanggapan terhadap tindakan kejahatan Israel terhadap warga sipil Palestina di Gaza.
Sebagai balasan, pesawat tempur Israel terus melancarkan serangan ke wilayah-wilayah di seluruh Gaza. Situasi ini telah menyebabkan kematian ratusan orang, dengan mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak, menurut pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza pada hari Rabu.
Perang di Gaza dimulai ketika Hamas, kelompok pejuang Palestina, memulai Operasi Badai Al-Aqsa pada tanggal 7 Oktober. Operasi ini melibatkan serangan mendadak dari berbagai cabang, termasuk peluncuran roket dan penyusupan ke Israel melalui jalur darat, laut, dan udara.
Hamas menyatakan bahwa serangan tersebut sebagai pembalasan atas penyerbuan ke Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan oleh pemukim Israel terhadap warga Palestina.
Sebagai tanggapan, militer Israel melakukan serangan udara yang terus menerus terhadap target-target Hamas di Jalur Gaza. Hingga saat ini, lebih dari 7.900 orang telah meninggal dunia akibat konflik ini, dengan sekitar 6.546 korban berasal dari warga Palestina dan 1.400 korban berasal dari warga Israel.
Namun, blokade yang diberlakukan oleh Israel terhadap Gaza telah membuat wilayah tersebut lumpuh total. Sekitar 2,3 juta penduduk Gaza mengalami kelangkaan makanan, air, obat-obatan, dan bahan bakar. Sedangkan konvoi bantuan yang diizinkan masuk ke Gaza hanya membawa persediaan yang sangat terbatas.
Sumber: Republika
