Israel melakukan serangan terhadap Hizbullah di Lebanon selatan pada Selasa pagi (17/10/2023), menurut militer Israel. Markas TNI yang bergabung dengan Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa di Lebanon (UNFIL) dilaporkan menjadi target serangan rudal oleh Israel. Namun, Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) menyatakan bahwa tidak ada serangan yang ditujukan langsung ke Markas Kontingen Indonesia di Lebanon. Juru Bicara Kemlu RI, Lalu Muhammad Iqbal, mengonfirmasi adanya peningkatan serangan antara Hizbullah dan Israel di sepanjang perbatasan kedua negara.
Kemlu juga telah berkomunikasi dengan Kontingen Indonesia di UNIFIL untuk memverifikasi informasi tersebut. Berdasarkan informasi yang diperoleh Kemlu, seluruh anggota Kontingen Indonesia dalam kondisi aman. Terdapat sekitar 1.200 anggota Kontingen Indonesia yang bertugas di UNIFIL, terutama di wilayah Lebanon Selatan sepanjang perbatasan darat dan laut dengan Israel. Selain itu, kontingen Indonesia juga telah memiliki rencana kontijensi jika kondisi keamanan semakin memburuk di Lebanon.
Sebelumnya, beredar video di media sosial yang menyatakan serangan Israel terhadap markas Indonesia di Lebanon. Dalam video tersebut, terlihat kilatan dan suara bom serta menyatakan bahwa tempat tersebut telah terkena mortir dan ada area yang hancur. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengancam Hizbullah untuk tidak ikut campur dalam perang yang sedang berlangsung dengan Hamas. Namun, Hizbullah menyatakan kesiapannya untuk terlibat dalam perang dengan Israel untuk membantu Hamas. Ketenangan tersebut membuat kedua negara saling serang di wilayah perbatasan.