spot_img

Prabowo Subianto

Efek Negatif Jika Matikan Mesin Motor Matic dengan Standar

Saat ini, kebanyakan motor dilengkapi dengan fitur Side Stand Switch yang berfungsi untuk melindungi mesin dan memberikan keamanan tambahan saat standar samping diturunkan. Namun,...
HomeBeritaAlbert Einstein, Sang Fisikawan, Bergabung dengan Orang-orang yang Mengutuk Perlakuan Zionis yang...

Albert Einstein, Sang Fisikawan, Bergabung dengan Orang-orang yang Mengutuk Perlakuan Zionis yang Menghancurkan Masyarakat Palestina

Albert Einstein, seorang fisikawan dunia, dikenal sebagai seorang pendukung pasifisme yang menentang peperangan. Pada tahun 1948, sebelum berdirinya negara Israel, Einstein diminta untuk membantu menggalang dana di Amerika Serikat oleh organisasi yang terafiliasi dengan Stern Gang, yakni kelompok milisi Zionis di Palestina. Meskipun dia adalah seorang Yahudi, Einstein menolak untuk membantu mereka.

Penolakan Einstein ini didasarkan pada keterlibatan Stern Gang dalam pembantaian warga Palestina di desa Deir Yassin. Pada tanggal 9 April 1948, lebih dari 110 laki-laki, perempuan, dan anak-anak Palestina di desa Deir Yassin dibantai oleh pasukan Zionis. Ini merupakan pembantaian paling keji dan biadab yang dilakukan oleh pasukan Zionis. Warga Palestina yang ditangkap kemudian dikumpulkan dan diarak melalui Kota Tua Yerusalem. Beberapa dari mereka kemudian dibawa ke tambang terdekat dan dieksekusi oleh pasukan Zionis, sementara yang lainnya dibawa kembali ke desa dan dibunuh.

Menurut Institute for Palestine Studies (IPS), pada tahun 1948, ada 144 rumah di desa Deir Yassin yang dihuni oleh 750 penduduk. IPS mengungkapkan bahwa penyerangan dan pembantaian oleh pasukan Zionis terhadap penduduk Deir Yassin menjadi salah satu penyebab utama dari eksodus warga Palestina. Berdasarkan Zochrot, sebuah LSM Israel yang bekerja untuk mendukung hak kembali penuh warga Palestina yang diusir selama pembentukan Israel, 55 anak menjadi yatim piatu akibat pembantaian di Deir Yassin.

Kurang dari 24 jam setelah mendengar pembantaian di Deir Yassin, Einstein, yang saat itu berusia 69 tahun, menulis surat kepada Direktur Eksekutif American Friends of the Fighters for the Freedom of Israel (AFFFI), Shepard Rifkin. AFFFI awalnya didirikan untuk mempromosikan gagasan anti-Inggris dari Stern Gang. Pada saat itu, Palestina berada di bawah Mandat Inggris.

Selain mempromosikan propaganda anti-Inggris, AFFFI yang berbasis di New York, AS, juga melakukan penggalangan dana. Dalam suratnya, Einstein menulis bahwa dia tidak ingin melihat siapa pun terkait dengan orang-orang yang menyesatkan dan kejahatan yang dilakukan oleh AFFFI.

Surat Einstein ini diidentifikasi sebagai salah satu dokumen sejarah anti-Zionis. Inggris mengakhiri mandatnya di Palestina sebulan setelah tragedi Deir Yassin. Selanjutnya, Israel mendeklarasikan kemerdekaannya dengan legitimasi dari Resolusi Pembagian PBB yang diterbitkan pada November 1947. Resolusi tersebut mengusulkan pembagian tanah Palestina menjadi dua negara, yaitu negara Yahudi-Israel dan negara Arab-Palestina.

Albert Einstein pernah mengunjungi Palestina selama 12 hari pada tahun 1923, di mana dia memberikan ceramah di Hebrew University of Jerusalem. Hal ini adalah satu-satunya kunjungan Einstein ke Palestina. Pada tahun 1952, Einstein pernah ditawari untuk menjadi Presiden Israel oleh perdana menteri Israel saat itu, David Ben-Gurion. Namun, Einstein menolak tawaran tersebut dengan sopan. Beberapa sejarawan meyakini bahwa alasan penolakan Einstein adalah karena hal itu bertentangan dengan pendiriannya sebagai seorang penganut pasifisme.

Einstein meninggal pada tanggal 18 April 1955 di rumahnya di Princeton, New Jersey, AS, pada usia 76 tahun. Ia diingat sebagai salah satu ilmuwan terbesar dan paling berpengaruh dalam sejarah.