Alat pendeteksi aktivitas Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, dilaporkan hilang karena dicuri. Harga alat tersebut mencapai Rp1 miliar hingga Rp1,5 miliar. Petugas Pengamat Gunung Api Kelud, Budi Prianto, menjelaskan bahwa alat pendeteksi gempa vulkanik yang hilang meliputi beberapa komponen seperti GNSS Leica GR30 beserta kabel, Seismik Broadband Certimus beserta kabel, kabel Grounding Tower, kabel solar panel, enam unit Accu Panasonic LC-P1275NA, dan kabel Accu serta Switch Hub Moxa.
Kehilangan alat pendeteksi gempa vulkanik ini terjadi sejak Senin (8/9) lalu. Awalnya, petugas menduga alat tersebut bermasalah secara teknis karena tidak mengirim data, namun setelah dilakukan pengecekan, ternyata rangkaian alat tersebut telah dicuri. Petugas saat ini sedang melakukan investigasi terkait kejadian ini. Kejadian pencurian tersebut juga melibatkan Kasi Humas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, yang telah menindaklanjuti laporan tersebut. Konsekuensi dari hilangnya alat ini adalah gangguan dalam pencatatan dan pemantauan aktivitas vulkanik Gunung Kelud. Budi juga berencana melaporkan kejadian ini ke polisi untuk tindak lanjut lebih lanjut.
