Nasib mantan prajurit Korps Marinir, Satria Arta Kumbara, yang kini terlibat dalam konflik antara Rusia dan Ukraina terungkap dalam sebuah kisah yang cukup kompleks. Pemerintah Indonesia dilaporkan telah mencabut status kewarganegaraan Satria setelah video dirinya bergabung dengan militer Rusia dan terlibat dalam perang viral di media sosial. Namun, Satria kemudian meminta maaf melalui video yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto, menyatakan bahwa langkah bergabung dengan tentara Rusia bukanlah untuk mengkhianati negara, melainkan untuk mencari nafkah demi keluarganya.
Dalam video tersebut, Satria juga memohon kepada Presiden Prabowo dan Kementerian Luar Negeri untuk dipulangkan dari Rusia melalui komunikasi dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Kementerian Pertahanan Rusia. Menanggapi permohonan Satria, Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyerahkan masalah tersebut kepada Kementerian Luar Negeri (Kemlu) karena Satria telah tidak lagi aktif sebagai prajurit TNI. Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas dari Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Sekretariat Jenderal (Setjen) Kemhan menjelaskan bahwa kewenangan untuk menangani kasus Satria saat ini ada di Kemlu untuk berkomunikasi dengan pihak yang berwenang terkait.
