Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, mengeluarkan peringatan tegas terhadap penipuan pangan, mengutuk praktik penipuan dalam perdagangan beras yang ia katakan merugikan masyarakat. Dalam pidatonya di acara penutupan Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo pada hari Minggu (20 Juli), Presiden menyoroti laporan terbaru tentang pencampuran beras oleh para pedagang yang tidak jujur—dimana beras biasa dipasarkan dan dijual sebagai beras premium dengan harga yang dibuat-buat.
Belum cukup dengan kritik, Prabowo juga mengeluarkan perintah langsung kepada otoritas penegak hukum untuk bertindak cepat dan tegas.
Tindakan dari pedagang tersebut dikategorikan oleh Prabowo sebagai kejahatan ekonomi besar, dengan laporan internal memperkirakan kerugian tahunan bagi negara dan konsumen mencapai angka yang mencengangkan, yaitu sekitar IDR 100 triliun (sekitar USD 6 miliar).
Bagi Prabowo, ini bukan lagi masalah distorsi pasar—ini merupakan ancaman langsung terhadap kesejahteraan dan stabilitas nasional.
Lebih lanjut, Presiden mendorong masyarakat untuk memikirkan bagaimana kerugian dalam jumlah besar tersebut bisa digunakan untuk mentransformasi bangsa.
Sumber artikel: Prabowo Minta Jaksa Agung dan Kepolisian Usut Penipuan Beras: Ini Pengkhianatan terhadap Rakyat
Investigasi Kecurangan Beras: Prabowo Minta Jaksa Agung dan Polisi Bertindak
