Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) masih menjadi masalah serius di Indonesia. Pelaku kejahatan seringkali menipu korban dengan janji lapangan kerja di luar negeri yang akhirnya tidak terwujud. Data dari Pusiknas Bareskrim Polri menyebutkan bahwa sepanjang 2025, terdapat 404 orang yang menjadi korban perdagangan manusia, dimana mayoritas korban adalah perempuan. Data menunjukkan bahwa perempuan merupakan kelompok yang paling rentan terhadap kasus TPPO. Penanganan kasus tersebut tersebar di 29 satuan kerja kepolisian tingkat provinsi. Dari data tersebut, Polda Jawa Timur mencatat jumlah korban TPPO tertinggi sepanjang tahun ini, diikuti oleh Polda Jawa Barat dan Polda Metro Jaya. Kelompok mahasiswa merupakan yang paling terdampak oleh kejahatan ini, diikuti oleh pekerja sektor rumah tangga dan karyawan swasta. Sejak awal tahun, kepolisian telah menangani 281 perkara TPPO di seluruh Indonesia, dengan jumlah kasus terbanyak tercatat pada bulan Januari. Salah satu kasus TPPO yang mencuri perhatian adalah sindikat perdagangan bayi ke luar negeri, dimana 13 tersangka sudah ditetapkan dan 3 tersangka lainnya masih buron. Tindakan para tersangka ini diduga telah berlangsung sejak 2023 dan telah mengorbankan 25 bayi. Kasus seperti ini menegaskan perlunya upaya serius dalam memberantas perdagangan manusia di Indonesia.
