Kepolisian mengungkap dugaan penyebab dua oknum TNI mengeroyok warga Serang, Fahrul Abdillah, hingga tewas. Menurut Kasat Reskrim Polresta Serang Kota Kompol Salahuddin, insiden ini diduga bermula dari kesalahpahaman. Kejadian tragis itu terjadi ketika korban, Fahrul, mencoba melerai pertengkaran antara pengendara mobil yang ditumpangi oleh para pelaku, yang akhirnya malah menyebabkan Fahrul menjadi korban kekerasan. Korban, yang mengalami luka parah di tubuh dan kepala, akhirnya dinyatakan meninggal dunia setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit.
Dalam keterangan dari Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat, aksi pengeroyokan yang melibatkan dua anggota TNI dari Korem 064/Maulana Yusuf dan menewaskan pemuda di Kota Serang, disebabkan oleh persoalan pribadi dan kesalahpahaman antara para pelaku dan korban. Saat ini, kedua prajurit TNI telah ditangkap dan diperiksa secara intensif di Denpom III/4 Serang, sementara warga sipil yang terlibat juga ditahan dan diperiksa oleh Polres Serang Kota. Tindakan kekerasan tersebut menimbulkan pertanyaan dan keprihatinan mendalam, serta menuntut tindakan hukum yang tegas dan adil.
Peristiwa tragis ini menciptakan gelombang kemarahan dan keprihatinan di masyarakat, menyoroti pentingnya pengendalian emosi dan penyelesaian konflik secara damai. Pihak berwenang, bersama dengan media dan masyarakat, harus bekerja sama untuk mencegah tragedi serupa terulang di masa depan. Semua pihak dihimbau untuk mengedepankan toleransi, saling pengertian, dan perdamaian dalam menyelesaikan perbedaan pendapat, agar kekerasan yang tidak perlu dapat dihindari dan keamanan serta perdamaian masyarakat tetap terjaga.