Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan akan terus melanjutkan peperangan di Jalur Gaza. Hal itu disampaikan ketika korban meninggal akibat agresi Israel ke wilayah tersebut telah menembus 20 ribu jiwa.
“Kami melanjutkan perang sampai akhir. Hal ini akan terus berlanjut sampai Hamas tersingkir; sampai kemenangan,” ujar Netanyahu dalam sebuah pernyataan, Rabu (20/12/2023), dilaporkan Anadolu Agency.
Netanyahu pun seolah menyisihkan kabar yang menyebut negosiasi tengah berlangsung antara Israel dan Hamas untuk memberlakukan jeda kemanusiaan kedua di Gaza. “Mereka yang mengira kami akan berhenti (berperang di Gaza), tidak terhubung dengan kenyataan,” katanya.
Dia menegaskan bahwa pasukan Israel tak akan berhenti berperang hingga Hamas tumpas dan orang-orang yang disandera kelompok tersebut dibebaskan. Netanyahu mengatakan, para pemimpin Hamas hanya mempunyai dua pilihan, menyerah atau tewas dalam pertempuran.
Belum ada komentar dari Hamas terkait pernyataan Netanyahu. Sementara itu Juru Bicara PBB Stephane Dujarric menyuarakan keprihatinan atas melonjaknya jumlah korban jiwa dalam peperangan di Jalur Gaza yang kini sudah menembus 20 ribu. Dia mengatakan, angka tersebut tak dapat diterima.
“Jumlahnya (korban jiwa di Gaza) tidak dapat diterima dan sangat besar serta tidak jelas, dan kata sifat apa pun yang ingin Anda gunakan selama beberapa waktu,” kata Dujarric kepada awak media, Rabu kemarin.
Oleh sebab itu, dia menyerukan agar gencatan senjata kembali diterapkan di Gaza. “Kami ingin senjata tidak lagi digunakan karena kami dapat menjangkau masyarakat Gaza yang paling membutuhkan bantuan saat ini,” ujar Dujarric.