Sejumlah pihak di Jakarta mengekspresikan kekecewaan terhadap larangan penjualan liquefied petroleum gas (LPG) 3 kg secara eceran di warung-warung kelontong oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Selama tiga hari sejak 1 Februari, warga merasakan kesulitan mencari LPG 3 kg yang biasanya mudah didapatkan. Pedagang bakso di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Sur, mengalami kesulitan mencari LPG 3 kg untuk usahanya dalam dua hari terakhir. Meskipun larangan tersebut telah dicabut pada 4 Februari, sejumlah pedagang dan masyarakat tetap berharap agar penjualan LPG 3 kg secara eceran tetap diperbolehkan karena membantu memudahkan akses dan ketersediaan gas elpiji. Pasalnya, tidak semua daerah memiliki akses mudah ke agen LPG. Kebijakan pemerintah ini telah menuai beragam reaksi dan perdebatan di kalangan masyarakat, terutama terkait dampak sosial dan ekonominya. Namun, keputusan untuk kembali membolehkan penjualan LPG 3 kg di tingkat pengecer telah disambut baik oleh beberapa pihak, seperti Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, yang mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan Kementerian ESDM untuk kembali membolehkannya dengan aturan yang mengatur harga jualannya.
