Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Barat, Dedy Mandarsyah, menjalani proses klarifikasi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama sekitar 10 jam terkait Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN)-nya. Proses tersebut dimulai pukul 09.30 WIB dan selesai pada pukul 19.25 WIB. Dedy menegaskan bahwa ia tidak menyembunyikan aset dan telah melaporkan semuanya kepada KPK di gedung Merah Putih KPK, Jakarta. Ia juga menjelaskan bahwa pendapatannya bukan hanya berasal dari pekerjaannya sebagai penyelenggara negara, tetapi juga dari usaha lain seperti SPBU dan butik yang dimiliki oleh orang tuanya.
Hingga saat ini, belum ada informasi resmi dari KPK mengenai hasil dari klarifikasi LHKPN tersebut. Dedy Mandarsyah sebelumnya terlibat dalam kasus korupsi melalui Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur pada November 2023. Kasus ini menguatkan KPK untuk memeriksa harta kekayaan yang terkait dengan Dedy di tengah polemik kasus dugaan penganiayaan yang melibatkan anaknya, Lady Aurelia Pramesti.
Lady diduga terlibat dalam kasus penganiayaan terhadap seorang mahasiswa di Universitas Sriwijaya (Unsri) yang videonya viral di media sosial. Polisi telah menetapkan seorang pria sebagai tersangka kasus tersebut dan telah melakukan penahanan. Kasus tersebut membawa sorotan pada Dedy dan anaknya di media sosial. Semua informasi ini menjadi sorotan dan menarik perhatian publik terkait kasus yang tengah berlangsung.
