Ketua Umum Muhammadiyah, Haedar Nashir, memberikan dukungan terhadap rencana libur sekolah selama bulan Ramadan tahun 2025. Haedar mengungkapkan setuju dengan kebijakan tersebut dalam acara forum Tanwir Aisyiah di Hotel Tavia Heritage, Jakarta. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa keputusan final ada di tangan pemerintah dan menyatakan pentingnya memanfaatkan bulan Ramadan sebagai ajang untuk pendidikan moral, karakter, dan budi pekerti bagi anak-anak. Haedar juga menyoroti dampak perubahan sosial signifikan yang diakibatkan oleh ‘sistem android’ pada generasi masa kini, yang dianggapnya mengakibatkan beberapa anak terputus dari budaya. Oleh karena itu, pendidikan agama dan moral dianggap sangat penting. Haedar menambahkan bahwa libur selama bulan Ramadan harus dimanfaatkan untuk membina akhlak dan kecerdasan, selain proses pembelajaran. Ide libur selama bulan Ramadan awalnya diusulkan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar pada akhir Desember 2024. Pemerintah saat ini sedang membahas rencana tersebut, dan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyatakan bahwa keputusan resmi akan segera diumumkan.
