Kejaksaan Agung (Kejagung) masih melakukan penyelidikan mendalam terkait asal usul uang senilai hampir Rp1 triliun yang ditemukan di rumah eks Balitbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung (MA), Zarof Ricar. Menurut Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus, Febrie Adriansyah, proses pengusutan tidaklah mudah karena jumlah uang tersebut sangat besar dan masih perlu diidentifikasi asalnya. Penyidik harus teliti dalam memeriksa siapa pemberi uang tersebut, mengecek kebenaran jumlahnya, serta mengungkap kaitan perkaranya. Febrie juga menegaskan bahwa pihaknya tidak bisa serta merta percaya sepenuhnya pada keterangan Zarof tanpa alat bukti pendukung yang jelas, termasuk motif di balik pemberian uang tersebut.
Abdul Qohar, Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejagung sebelumnya mengungkapkan bahwa Zarof Ricar telah menerima total gratifikasi senilai Rp920 miliar untuk mengurus perkara di MA sejak tahun 2012 hingga 2022. Mayoritas uang tunai tersebut disimpan oleh Zarof dalam bentuk mata uang asing di rumahnya di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, dengan rincian Dollar Singapura, Dollar Amerika Serikat, Euro, Dollar Hongkong, dan Rupiah. Selain uang tunai, juga ditemukan logam mulia emas antam seberat 46,9 kilogram dan beberapa lembar sertifikat emas. Proses penyidikan masih berlangsung, dan publik diminta untuk bersabar menanti hasil keseluruhan prosesnya. Oleh karena itu, Zarof dibatasi untuk berbicara kepada media agar penyidik dapat bekerja dengan tenang dan fokus dalam mencari bukti yang diperlukan.
“Asal Usul Duit Rp1 Triliun di Rumah Zarof Ricar: Misteri Terungkap!”
