Ketua DPP Partai PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, menilai penetapan Sekretaris Jenderal partainya, Hasto Kristiyanto, sebagai tersangka oleh KPK pada malam Natal 2024 sebagai suatu ‘hadiah’ yang tidak diinginkan. Pernyataan tersebut disampaikan Komar dalam konferensi pers di kantor DPP PDIP Jakarta. Dia menyebut bahwa masalah ini muncul di tengah-tengah perayaan Natal dan menjadi sebuah ‘hadiah’ yang tidak diharapkan. Menurut Komar, penetapan Hasto sebagai tersangka terkait kasus dugaan suap pergantian anggota DPR 2019-2024 sejalan dengan pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Megawati sebelumnya telah mengisyaratkan adanya upaya untuk mengganggu stabilitas partai menjelang Kongres PDIP yang dijadwalkan pada 2025. Selain itu, Komar juga menyatakan bahwa penetapan Hasto sebagai tersangka semakin memperkuat keyakinan internal partai terhadap pernyataan Megawati. KPK secara resmi mengumumkan status tersangka Hasto Kristiyanto terkait kasus suap pergantian anggota DPR RI kepada komisioner KPU yang melibatkan Harun Masiku. Penetapan tersebut tercantum dalam surat pemberitahuan dimulainya penyidikan pada tanggal 23 Desember 2024. Selain itu, Ketua KPK Setyo Budiyanto juga menjelaskan bahwa dugaan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Hasto bersama Harun Masiku dan pihak lain terkait pemberian hadiah atau janji kepada anggota KPU periode 2017-2022.
