spot_img

Prabowo Subianto

Efek Negatif Jika Matikan Mesin Motor Matic dengan Standar

Saat ini, kebanyakan motor dilengkapi dengan fitur Side Stand Switch yang berfungsi untuk melindungi mesin dan memberikan keamanan tambahan saat standar samping diturunkan. Namun,...
HomeBeritaIsrael Menolak Memperpanjang Visa Pejabat PBB yang Bertugas di Palestina

Israel Menolak Memperpanjang Visa Pejabat PBB yang Bertugas di Palestina

Warga Palestina mengevakuasi orang-orang yang terluka akibat serangan Israel di Rafah, Jalur Gaza, Jumat (1/12/2023).

NEW YORK – Israel tidak akan memperbaharui visa untuk pejabat tinggi PBB yang bertugas di Jalur Gaza dan Tepi Barat Palestina. Sehingga visa Wakil Koordinator Khusus untuk Proses Perdamaian Timur Tengah dan Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina, Lynn Hastings tidak akan diperpanjang.

Hastings, yang berasal dari Kanada, merupakan pejabat PBB yang berpengalaman. Ia telah menjabat sebagai Wakil Koordinator Khusus untuk Proses Perdamaian Timur Tengah dan Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Wilayah Pendudukan Palestina selama hampir tiga tahun.

“Kami diberitahu oleh pihak berwenang Israel bahwa mereka tidak akan memperbaharui visa Hastings melewati tanggal jatuh tempo di akhir bulan ini,” ujar juru bicara PBB, Stephane Dujarric, Jumat (1/12/2023).

Dujarric mengatakan bahwa staf PBB tidak memperpanjang masa berlaku visa mereka di mana pun, namun Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres memiliki kepercayaan penuh pada Hastings. Dujarric tidak mengatakan apakah posisi Hastings akan digantikan.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel menuduh PBB bersikap bias terhadap serangan pejuang Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel selatan. “Itulah mengapa Israel memeriksa satu per satu visa yang dikeluarkan untuk perwakilan PBB,” kata juru bicara tersebut.

Pada akhir Oktober, Kementerian Luar Negeri Israel menuduh Hastings gagal bersikap netral dan objektif. Namun PBB menolak tuduhan itu.

“Anda telah melihat beberapa serangan publik di Twitter terhadapnya (Hastings) yang sama sekali tidak dapat diterima. Serangan langsung terhadap personel PBB, di mana pun di seluruh dunia, tidak dapat diterima dan membahayakan nyawa banyak orang,” ujar Dujarric.

Guterres pada Rabu (29/11/2023) memperingatkan Dewan Keamanan PBB bahwa Jalur Gaza berada di tengah-tengah bencana kemanusiaan yang besar. Sejak serangan 7 Oktober, Israel memfokuskan pembalasannya terhadap Hamas di Gaza.

Israel membombardir Gaza dari udara, melakukan pengepungan dan melancarkan serangan darat. Lebih dari 15 ribu orang dipastikan gugur akibat pengeboman Israel, dan sekitar 40 persen di antaranya anak-anak berusia di bawah 18 tahun.

Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan, sedikitnya 178 orang gugur sejak jeda kemanusiaan berakhir Jumat pagi dan pertempuran darat serta serangan udara Israel kembali terjadi. Selama gencatan senjata, Hamas membebaskan 80 sandera Israel dengan imbalan 240 tahanan Palestina.