TEL AVIV — Pada Jumat (1/12/2023), Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa negaranya akan melanjutkan serangan di Jalur Gaza yang terblokade. Netanyahu mengklaim bahwa kelompok Palestina Hamas telah meluncurkan roket ke arah mereka dan tidak mematuhi kesepakatan gencatan senjata.
“Hamas tidak membebaskan semua sandera perempuan sesuai dengan perjanjian dan meluncurkan roket ke wilayah Israel,” demikian pernyataan dari kantor perdana menteri yang dikutip dari Anadolu Agency.
Pernyataan tersebut menyatakan bahwa kelompok perlawanan bertanggung jawab atas serangan baru di Gaza. “Kami akan melanjutkan perang ini sampai kami mencapai tiga tujuan: Membebaskan semua sandera kami, melenyapkan Hamas sepenuhnya, dan memastikan bahwa tidak ada lagi ancaman seperti ini yang datang dari Gaza,” katanya.
Pesawat tempur Israel menargetkan beberapa wilayah di Jalur Gaza pada Jumat pagi. Tank dan kapal angkatan laut Israel menembakkan rudal ke arah utara Gaza. Bentrokan antara pasukan Israel dan faksi-faksi Palestina juga sedang berlangsung di Jalur Gaza bagian utara dan tengah.
Kementerian Dalam Negeri di Gaza mencatat bahwa pesawat tempur Israel mulai terbang di atas Gaza setelah jeda kemanusiaan berakhir pada pukul 07.00. Jeda antara Israel dan Hamas mulai berlaku pada 24 November dan diperbarui dua kali hingga berakhir pada Jumat pagi.
Sumber medis menyatakan bahwa setidaknya lima warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan udara tentara Israel yang menargetkan Jalur Gaza. Kantor media pemerintah di Gaza menyatakan bahwa tentara Israel telah menghancurkan lebih dari 60% rumah dan unit pemukiman di Jalur Gaza.
Gaza membutuhkan 1.000 truk setiap hari yang membawa bantuan yang diperlukan dan satu juta liter bahan bakar setiap hari untuk memulai fase pemulihan. Kantor media pemerintah di Gaza menyatakan bahwa Israel dan komunitas internasional bertanggung jawab penuh atas kejahatan yang dilakukan oleh tentara Israel selama perang di Jalur Gaza.
Mereka juga mendesak negara-negara Arab dan Islam serta dunia untuk menyediakan rumah sakit lapangan yang lengkap dengan peralatan medis.
Sumber: Republika