spot_img

Prabowo Subianto

Efek Negatif Jika Matikan Mesin Motor Matic dengan Standar

Saat ini, kebanyakan motor dilengkapi dengan fitur Side Stand Switch yang berfungsi untuk melindungi mesin dan memberikan keamanan tambahan saat standar samping diturunkan. Namun,...
HomeBeritaEnam Sandera Meninggal, Netanyahu Diserang oleh Ratusan Ribu Demonstran Baru

Enam Sandera Meninggal, Netanyahu Diserang oleh Ratusan Ribu Demonstran Baru

TEL AVIV – Upaya pemerintah Israel untuk menyalahkan Hamas atas kematian enam sandera di Jalur Gaza yang dievakuasi pekan lalu telah kembali kepada mereka. Hampir satu juta warga Israel turun ke jalan-jalan menyalahkan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang terus menunda gencatan senjata.

Aksi protes massal dilakukan di berbagai kota di Israel sejak Ahad malam. Sekitar 550 ribu orang berunjuk rasa di Tel Aviv untuk mengecam Netanyahu dan mendesak agar gencatan senjata segera tercapai. Serikat pekerja terbesar di Israel juga menyatakan akan melakukan mogok massal pada Senin ini. Tindakan itu akan menambah tekanan pada ekonomi Israel yang terpukul akibat agresi brutal di Jalur Gaza.

Adalah reaksi terhadap penemuan jasad enam tahanan di sebuah terowongan di Rafah, selatan Jalur Gaza pada Ahad pagi. Ketua Serikat Pekerja Histadrut, Arnon Bar David, menegaskan bahwa alasan politik yang menghambat pertukaran tawanan.

Histadrut melaporkan bahwa mogok besok akan dilakukan di kota Yerusalem, Tel Aviv, dan Haifa, dengan penutupan bus di Yerusalem. Selain itu, mogok juga akan melibatkan kementerian pertahanan, dalam negeri, keuangan, ekonomi, kesehatan, pendidikan, Bandara Ben Gurion, dan maskapai penerbangan besar.

Surat kabar Maariv melaporkan bahwa tiga kota besar, Givatim, Hod Hasharon, dan Kfar Saba, juga akan mengikuti mogok dan protes pada Senin. Forum Keluarga Tahanan di Gaza mendukung keputusan Histadrut dan menilai itu sebagai langkah moral dan kepemimpinan yang nyata.

Di Yerusalem, Channel 12 Israel melaporkan bahwa pengunjuk rasa memblokir Jembatan Chords di pintu masuk Yerusalem, dan pasukan polisi sudah membubarkan mereka. Sementara itu, surat kabar Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa 770.000 orang berpartisipasi dalam demonstrasi di seluruh Israel yang menuntut kesepakatan pertukaran tahanan.

Polisi telah menangkap 15 pengunjuk rasa dari demonstrasi Tel Aviv, dan pemimpin oposisi Yair Lapid juga turut serta dalam protes tersebut. Ribuan warga Israel berkumpul di markas besar pemerintah di Tel Aviv dan Yerusalem untuk menuntut kesepakatan pertukaran tahanan yang segera tercapai. Mereka juga berkumpul di luar kantor Perdana Menteri Netanyahu, memprotes pengabaian tahanan oleh pemerintah dan menuntut kesepakatan pertukaran tahanan.

Pada Ahad, tentara Israel mengumumkan penemuan jasad enam tahanan setelah ditemukan di terowongan di Rafah, Gaza selatan. Mereka mengklaim bahwa para sandera tersebut dibunuh oleh anggota Hamas, namun Hamas membantah dan menyebut mereka tewas akibat serangan Israel. Hamas menjelaskan bahwa keenam sandera tersebut seharusnya dibebaskan dalam tahap pertama gencatan senjata yang proposalnya ditolak oleh Netanyahu. PM Israel tersebut mempertahankan kehadiran tentara di perbatasan Gaza-Mesir, yang dianggap menghalangi tercapainya kesepakatan gencatan senjata.

Protes tersebut juga menyoroti penolakan pemerintah dalam melakukan kesepakatan pertukaran tahanan, seperti yang dialami oleh keluarga sandera Lior Rudaeff. Putranya, Nadav, turut berbicara dalam protes di Tel Aviv dan menegaskan bahwa pemerintah telah melanggar kontraknya dengan rakyat Israel. Rudaeff terbunuh pada 7 Oktober dan jasadnya dibawa ke Gaza.

Demonstrasi di Tel Aviv diblokir oleh polisi, namun itu tidak menghentikan ratusan ribu orang yang menuntut kesepakatan pertukaran tahanan segera. Mereka menyalahkan pemerintah atas keterlambatan yang mengakibatkan kematian para sandera yang seharusnya dibebaskan.