Prabowo Subianto

HomeBeritaMalaysia Mengajukan Permintaan ke Rusia untuk Bergabung dengan BRICS

Malaysia Mengajukan Permintaan ke Rusia untuk Bergabung dengan BRICS

PUTRAJAYA – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim pada hari Minggu (28/7/2024) menyatakan bahwa Malaysia telah mengajukan permohonan kepada Rusia untuk bergabung dengan organisasi antarpemerintah BRICS. Rusia adalah negara ketua dari organisasi yang juga terdiri dari Brasil, India, China, dan Afrika Selatan.

Anwar menyampaikan dalam sebuah pernyataan dari Kantor Perdana Menteri bahwa keinginan Malaysia untuk bergabung dengan organisasi BRICS adalah inti dari pembicaraannya dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov yang mengunjungi Kompleks Seri Perdana pada hari Minggu.

“Malaysia telah mengirimkan surat permohonan kepada Rusia selaku ketua BRICS untuk bergabung dengan organisasi tersebut, serta menyatakan keterbukaan untuk berpartisipasi sebagai anggota atau mitra strategis,” katanya.

Pada tanggal 18 Juni, Anwar sudah mengkonfirmasi niat Malaysia untuk bergabung dengan BRICS kepada Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva. BRICS awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, dan China, didirikan pada tahun 2009 sebagai platform kerjasama ekonomi untuk negara berkembang, dengan bergabungnya Afrika Selatan ke dalam blok pada tahun 2010. Sekarang, blok tersebut telah diperluas untuk mencakup Iran, Mesir, Etiopia, dan Uni Emirat Arab.

BRICS saat ini menyumbang seperempat dari ekonomi global, meliputi seperlima perdagangan global, dan mewakili sekitar 40 persen populasi dunia. Sebelumnya, Lavrov dan delegasinya, yang tiba di Kompleks Seri Perdana pada hari Minggu pagi, disambut oleh Menteri Luar Negeri Mohamad Hasan.

Selama pertemuan yang berlangsung hampir satu jam, Anwar dan Lavrov juga membahas penguatan hubungan Malaysia-Rusia dan perluasan kerjasama di berbagai sektor, termasuk perdagangan, investasi, keamanan, pertahanan, pendidikan tinggi, sains dan teknologi, pariwisata, dan budaya.

Situasi terkini di Palestina juga dibahas, dengan Malaysia menekankan perlunya gencatan senjata permanen dan bantuan kemanusiaan yang cepat di Gaza, serta dukungan bagi penerimaan Palestina sebagai anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Terkait Ukraina, Anwar juga menyerukan dialog dan diskusi sebagai cara untuk menyelesaikan konflik.

Sumber: Antara, Bernama-OANA, Republika