Rahayu Saraswati Djojohadikusumo mengumumkan pengunduran dirinya sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra periode 2024-2029. Pengumuman tersebut dilakukan melalui akun Instagram pribadinya pada Rabu (10/9). Meskipun Sara tidak menjelaskan secara rinci alasan di balik keputusannya, dia meminta maaf atas pernyataannya yang menjadi pembahasan pada 28 Februari 2025.
Dalam pernyataannya, Sara mengajak masyarakat untuk lebih menggali potensi menjadi pengusaha daripada terlalu bergantung pada pemerintah. Namun, pernyataannya tersebut dinilai kontroversial dan memicu reaksi negatif di sebagian kalangan masyarakat. Sara, yang merupakan keponakan dari Presiden RI Prabowo Subianto, duduk sebagai anggota Komisi VII DPR dari Dapil Jakarta III, yang meliputi Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Kepulauan Seribu.
Sara memiliki sejarah politik yang panjang, dengan pengalaman sebagai anggota DPR periode sebelumnya dan mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota Tangerang Selatan dalam Pilkada 2020. Dia juga pernah terlibat dalam berbagai posisi di internal Partai Gerindra dan organisasi sayapnya, Tunas Indonesia Raya (Tidar). Selain itu, Sara dikenal sebagai aktivis yang vokal menentang perdagangan orang dan memiliki sejumlah kasus yang menjadi perhatian publik, termasuk kontroversi seputar pemecatan Ipda Rudy Soik.
Meskipun perjalanan politiknya penuh tantangan, Sara tetap berkomitmen untuk memperjuangkan berbagai isu yang dianggapnya penting. Kepergiannya sebagai anggota DPR RI merupakan babak baru dalam karier politiknya yang akan terus diikuti oleh masyarakat. (mnf/dal)
