Polda Jawa Timur terus menyelidiki dugaan aktor intelektual di balik kericuhan pasca demonstrasi di Surabaya pada 29-30 Agustus 2025. Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Jules Abraham Abast, menegaskan bahwa pihaknya akan mendalami setiap informasi yang muncul dari masyarakat terkait kasus ini. Dalam unggahan yang viral di platform X dan berbagai media massa, sosok pelaku terlihat menggunakan atribut ojek online, seperti jaket hijau, helm hitam, kacamata, dan masker wajah, yang diyakini untuk menyamarkan identitasnya selama kerusuhan terjadi. Jika terdapat keterkaitan dengan kelompok tertentu, Polda Jatim berencana melibatkan berbagai elemen masyarakat untuk mengungkap kejadian ini. Selain itu, masyarakat Jawa Timur, terutama warga Surabaya, diimbau untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu yang tersebar di media sosial. Polrestabes Surabaya mengonfirmasi 33 tersangka dalam aksi demonstrasi yang berujung kericuhan, termasuk perusakan dan pembakaran beberapa gedung dan pos polisi. Polda Jawa Timur juga menetapkan sembilan tersangka pembakaran Gedung Negara Grahadi, di antaranya ada yang masih di bawah umur. Semua pihak diharapkan untuk mendukung proses penyelesaian kasus ini secara profesional dan damai.