Setelah aksi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) menerobos kegiatan resmi Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) viral, Wakil Rektor III Universitas Negeri Makassar, Arifin Manggau, memberikan tanggapannya. Arifin menekankan pentingnya penghormatan terhadap demokrasi dan kebebasan berpendapat di lingkungan kampus. Namun, ia juga menegaskan bahwa penyampaian aspirasi harus dilakukan dengan cara yang etis dan berintelektual.
Arifin menegaskan bahwa universitas selalu terbuka bagi dialog dan kritik dari mahasiswa. Ruang dialog dianggap penting dalam mengukur kebijakan secara rasional. Universitas juga menyediakan sesi khusus bagi Lembaga Kemahasiswaan, termasuk BEM, untuk menyapa dan berinteraksi dengan mahasiswa baru. Dia juga mengungkapkan keheranannya karena biasanya pengurus BEM selalu berdiskusi terlebih dahulu tentang berbagai hal sebelumnya, namun aksi menerobos PKKMB kali ini dilakukan tanpa sepengetahuan.
Arifin sangat menekankan pentingnya komunikasi dan kesepahaman yang baik antara pihak kampus dan mahasiswa. Dia berharap agar kejadian seperti ini dapat dihindari di masa depan dan mahasiswa dapat tetap menyampaikan kritik mereka dengan cara yang lebih terstruktur dan bermutu. Komunikasi dan dialog yang baik adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kampus yang harmonis dan meningkatkan tatanan demokrasi yang berintelektual.