Manajemen Gold’s Gym dilaporkan ke Polda Metro Jaya karena dugaan penipuan, penggelapan, dan tindak pidana ketenagakerjaan oleh beberapa pelanggan dan karyawannya. Kasus ini mencakup habisnya franchise yang disewa untuk Gold’s Gym di Indonesia pada Juni 2025. Pada akhir bulan tersebut, manajemen gym tersebut mengumumkan beberapa cabang akan berhenti beroperasi, meskipun banyak anggota telah membayar untuk memperpanjang keanggotaan mereka. Para anggota yang terkena dampak diarahkan untuk beralih ke cabang lain yang diklaim masih beroperasi, namun sebagian besar juga tiba-tiba ditutup atau disegel karena tunggakan biaya sewa.
Dugaan penipuan dan penggelapan juga terjadi terhadap para karyawan dan instruktur Gold’s Gym, yang tidak menerima gaji dan komisi mereka selama beberapa bulan bahkan hingga setahun. Para pengacara korban berharap bahwa dengan laporan ini, pihak Gold’s Gym akan mengembalikan dana anggota yang dirugikan serta membayar penuh hak-hak karyawan yang belum menerima gaji mereka.
Kasus ini telah diregistrasi dengan nomor LP/A/5502/11/2025/SPKT/POLDA METRO JAYA tertanggal 6 Agustus 2025. Harapan pengacara adalah agar aparat penegak hukum dapat menangani kasus ini dengan tegas, mengingat implikasinya terhadap masyarakat luas dan kelangsungan hidup para pekerja yang telah dirugikan.
